Gereja Yang Memanusiakan Manusia
Kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah dalam beberapa waktu ini menuai kontroversi. Di Pati, Bupati menetapkan sepihak kenaikan pajak BB hingga 250%. Lalu, konstroversi tentang aturan terkait hak cipta juga membuat kedai atau tempat-tempat usaha mengalami ketakutan untuk memutar lagu karena harus membayar royalti. Belum lagi adanya keputusan DPRD kota Malang yang membuat Perda untuk UMKN beromset 15 Juta dikarenakan pajak 10% membuat pedagang-pedagang marah. Pemerintah yang seharusnya mengayomi rakyat justru membuat rakyat menderita dan resah.
Demikian di dalam kehidupan umat pada zaman Tuhan Yesus. Umat mengalami ketakutan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran hanya karena aturan 'menguduskan hari sabat' diturunkan menjadi aturan-aturan yang bermacam-macam dan membuat umat takut untuk menolong sesama ketika pertolongan itu harus dilakukan di hari Sabat. Tuhan Yesus membuat sebuah gebrakan pengajaran yang membuat umat saat itu terkaget. Dia menyembuhkan seorang perempuan yang oleh roh jahat dibuat bungkuk selama 18 tahun di hari sabat. Protes pun berdatangan; mereka yang hidup sebagai penjaga hukum mengutuki perbuatan Tuhan Yesus yang menyembuhkan. Namun Tuhan Yesus mengajarkan bahwa setiap orang punya kasih; di hari Sabat, orang-orang melepaskan tali dan memberi minum pada hewan ternak mereka. Tuhan Yesus ingin mengatakan, jika manusia tahu bagaimana mengasihi hewan peliharaan mereka, apalagi Allah kepada manusia. Dia mengasihi melebihi apapun. Maukah kita juga mengasihi sesama kita kendati kita harus melanggar tatanan yang sudah ada?