Melampau Apa Yang Kelihatan
Seekor anjing yang terus menerus dipukuli sejak dia kecil akan sulit didekati. Dia akan cenderung menghindari manusia, atau agresif terhadap hadirnya manusia. Bahkan ketika manusia yang mendatanginya memiliki maksud yang baik untuknya; untuk menolong dan memberinya makan. Mengapa sulit? Karena ada 'luka' yang menganga, dia tidak percaya kepada manusia karena banyak manusia yang melukainya.
Abram juga tidak mudah menjalani panggilannya. Di usianya yang sudah senja, dia belum memiliki keturunan. Namun di tengah pergumulannya, TUHAN hadir kepadanya dan memberikan janji bahwa kelak dia akan memiliki keturunan sebanyak bintang di langit. Abram memilih percaya kepada TUHAN bahwa dia akan memiliki keturunan kendati dia dan istrinya sudah tua. Mengapa Abram berani percaya kepada TUHAN? Karena TUHAN tidak pernah mengecewakannya.
Apakah TUHAN pernah mengecewakan kita sehingga kita sulit percaya kepadaNya? Bukankah dunia dan sesama kita yang seringkali membuat kita terluka? Mengapa kita justru tidak percaya kepada TUHAN? Melalui Injil hari ini, kita diajak untuk terus memelihara iman walaupun kita ini adalah 'kawanan kecil'. Mungkin jumlah kita hanya sedikit, tapi beranikah kita percaya pada penyertaan TUHAN. Bersediakah kita tetap memiliki iman kepadaNya walau hidup kita sulit? Bersediakah kita mempercayaiNya walaupun dunia ini mengajarkan yang sebaliknya? TUHAN sanggup melakukan sesuatu melampaui apa yang kelihatan.