Dia Hanya Sejauh Doa

Pertanyaan:

  1. Mengapa berdoa menjadi hal yang mudah?

  2. Mengapa berdoa menjadi hal yang sulit?

Pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab dengan perkataan dari Presiden Russell M. Nelson berikut ini; "Doa Bapa Kami berguna sebagai pola untuk diikuti dan bukan sebagai doa untuk dihafalkan dan dilafalkan secara berulang-ulang".

Doa menjadi sebuah hal yang mudah ketika hanya dipahami sebagai momen untuk berbicara, memohon, berkeluh kesah, dan sederet hal lainnya. Menjadi hal yang mudah karena doa dipahami sebagai hafalan. Namun, doa menjadi sulit saat para pendoa mencoba untuk melakukan apa yang dikatakan dan juga melakukan apa yang difirmankan Tuhan.

Selain itu, doa adalah sebuah relasi. Di dalam perikop yang kita baca Tuhan Yesus mengandaikan sebuah doa seperti relasi antara sahabat (Lukas 11:5). Sahabat tentunya memiliki relasi yang baik. Keduanya akan saling memperhatikan dan mengasihi lintas waktu, lintas keadaan, lintas apapun juga. Dengan demikian, pergumulan kita akan mudah untuk kita lalui jika kita memiliki relasi yang baik dengan Tuhan. Kita hanya tinggal mengatakannya di dalam doa. Namun karena doa adalah sebuah relasi, maka kita harus merawat relasi dengan Tuhan. Dia hanya sejauh doa; maukah kita terus berdoa untuk menjaga relasi, bukan sekedar meminta? Dia dekat, mari kita berdoa.