Allah Tritunggal Sumber Kebenaran

Saat ini sedang marak kopi dengan berbagai rasa. Dalam berbagai kontroversinya, kopi dengan berbagai rasa diproduksi dengan cara yang unik. Biji-biji kopi direndam di dalam cairan yang berasal dari buah-buahan. Jika kita merendam biji kopi dengan cairan dari buah melon, maka kita bisa merasakan kopi dengan aroma dan rasa yang bercampur dengan buah melon, demikian juga dengan buah-buah yang lainnya.

Kehidupan orang Kristen juga terlihat dari 'aroma dan rasa' yang memancar darinya. Seorang yang hari-harinya bergaul dengan Firman Tuhan, maka kita akan bisa merasakan kebenaran dari Firman Tuhan itu nyata dalam hidupnya. Sebaliknya, ketika kita 'merendam' diri kita dalam dosa, maka aroma dosa itupun terasa dan tercium dari hidup kita.

Roh Kebenaran tidak berkata-kata dari diri-Nya sendiri (ayt.13). Sama seperti Yesus tidak berbicara dari diri-Nya sendiri, tetapi menurut apa yang didengar-Nya dari Bapa (8:28, 14:10). Demikian juga Roh Kebenaran berkata-kata menurut apa yang didengar-Nya dari Yesus (Ayt. 13-15). Roh Kudus akan mengungkapkan arti aktual dari apa yang sudah dikatakan Yesus, maknanya untuk setiap generasi baru, dan interpretasinya dalam pergantian zaman.

Bagaimana kita memaknai arti hadirnya Roh Kudus dalam hidup kita? Tidakkah kemudian kita juga memperlihatkan Roh Kudus itu melalui perkataan, pikiran, dan perbuatan kita hari lepas hari? Hikmat yang ada pada kita adalah berasal dari Allah (Amsal 8). Hikmat bahkan digambarkan merupakan jalan menuju kebenaran di dalam Allah.

Dalam penghayatan kita akan Minggu Trinitas ini, marilah kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus dalam hikmat yang ditunjukkan-Nya bagi kita. Marilah kita mengeluarkan aroma dan rasa dari Roh Kudus yang ada dalam hidup kita bagi seluruh manusia yang kita jumpai.