Menjadi Saksi Kemuliaan-Nya

Setelah Kristus bangkit, beberapa kali Tuhan Yesus menjumpai murid-muridNya. Di dalam perjumpaan tersebut, Ia ingin memulihkan kembali luka dan duka mereka yang menganga akibat peristiwa salib. Selain itu, Tuhan Yesus juga ingin mempersiapkan serta memperlengkapi para murid agar bisa semakin siap untuk menjadi saksi-Nya di tengah dunia, memberitakan berita keselamatan yang diberikan Allah bagi dunia ini. Semua yang dilakukan oleh Tuhan Yesus bagi umat manusia adalah bentuk kasihNya bagi kita.

Begitu besar kasih Tuhan Yesus bagi umat manusia, Ia pun ingin agar kita semua memperlihatkan kasih itu bagi sesama. Demikianlah Tuhan Yesus memerintahkan para murid. Kasih yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus adalah kasih yang nyata, tidak hanya sekedar khotbah, bukan pula sebuah pengajaran dogma, tetapi sebuah tindakan nyata yang dilihat dan dirasakan oleh sesama.

Selain menerapkan kasih sebagai tindakan nyata, Tuhan Yesus juga ingin agar kasih menjadi identitas hidup mereka. Kristus adalah kasih, maka mereka harus bersaksi kepada dunia ini tentang kasih. Dengan demikian, setiap orang yang mengenal para murid akan merasakan juga perkenalan dengan Kristus; siapapun yang berjumpa dengan para murid, berjumpa juga dengan Kristus.

Sebagai umat di masa kini, apakah kita juga hidup di dalam kasih? Apakah kita mau menerapkan kasih itu dalam kehidupan kita hari lepas hari? Sebagai umat Kristus, kasih adalah identitas hidup kita. Sudah selayaknya kita memperjumpakan Kristus dengan umat manusia di dalam karya kasih yang nyata. Kadang kasih kita ditolak, namun Kristus tidak pernah menarik kasihNya, kita pun harus terus mengasihi kepada siapapun dalam kondisi apapun. Kita adalah kasih karena Kristus ada di dalam kita.