Menghadapi Aneka Godaan

Saat sedang berpuasa, kita berharap orang-orang di sekitar kita mendukung, kita mengharapkan orang di sekitar kita juga tidak makan atau minum di sekitar kita. Kita merasa kesal jika ada orang yang makan dan minum di sekitar kita. Kekesalan yang muncul adalah bentuk nyata dari betapa lemahnya komitmen kita pada apa yang sedang kita lakukan. Jika kita memiliki komitmen kuat pada apa yang kita lakukan, maka walau ada banyak orang makan dan minum di sekitar kita, kita tidak akan tergoda, apalagi kesal.

Komitmen menjadi kunci agar kita tidak jatuh menghadapi aneka macam godaan seperti yang dialami oleh Tuhan Yesus. Keadaan lapar yang dialami oleh Tuhan Yesus tidak membuatnya tunduk pada perintah iblis untuk mengubah batu menjadi roti. Segala kerajaan dunia tidak membuat Tuhan Yesus bersedia menyembah iblis. Bahkan kebenaran, bahwa malaikat akan menopang kakiNya saat Tuhan Yesus menjatuhkan diri dari puncak Bait Allah, tidak membuat Tuhan Yesus mau menuruti perkataan iblis. Sedikitpun Tuhan Yesus tidak membiarkan iblis berkuasa atas dirinya.

Bagaimana dengan kita? ada begitu banyak hal yang begitu menggoda kita untuk menghianati Tuhan, apakah kita akan berhianat, ataukah kita akan tetap tunduk kepada Tuhan? Adakah kita memiliki komitmen yang sempurna untuk mengikut Tuhan?