Pengajaran yang Tuhan ajarkan bagi umat yang mau dengan setia mengikutNya adalah pengajaran yang begitu indah. PengajaranNya membuat manusia bisa merasakan 'damai sejahtera' yang kekal. Sebaliknya, dunia ini mengajarkan untuk mengambil, mengumpulkan, membalas kejahatan dengan kejahatan, dan berbagai hal lain yang semata-mata untuk memenuhi kepuasan emosi semata dan bersifat sementara. Contoh bagaimana pengajaran yang mendatangkan damai sejahtera kekal adalah kisah hidup Yusuf.

Yusuf adalah seorang remaja yang mengalami tindakan jahat dari saudara-saudara kandungnya hanya karena cemburu. Saudara-saudara Yusuf ingin memuaskan emosi mereka yang cemburu kepada Yusuf atas apa yang diperbuat ayah mereka kepada Yusuf. Mereka meluapkan kecemburuan dengan perbuatan bengis dan kejam. Mereka melempar adik mereka ke dalam sumur, dijual sebagai budak, bahkan membuat berita bohong bahwa adik mereka meninggal dimakan binatang.

Yusuf yang diperlakukan dengan kejam tidak membalas. Dia justru mengasihi musuh, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan tetap mengasihi. Yusuf bahkan mampu melihat sesuatu yang lebih dari biasa. Dia mampu melihat bahwa segala hal buruk yang diterimanya adalah bagian dari grand design yang sedang Allah lakukan untuk menyelamatkan keluarga dan (bahkan) bangsanya.