Makin Disukai Allah dan Sesama

Pada saat ini, apa yang membuat orang disukai sesama? Apakah karena kejujuran, kebenaran, dan keadilan? Jika jawabannya adalah kita akan melihat bumi kita dipenuhi dengan damai sejahtera. Pada kenyataannya, bukan itu yang membuat orang disukai sesama.

Orang menjadi disukai oleh sesamanya adalah ketika mereka bisa diajak berkompromi untuk mengerjakan ketidakbenaran, ketidakadilan, dan ketidakjujuran. Ketika orang bisa diajak berbuat curang maka mereka akan memiliki banyak penggemar.

Selain itu konten-konten di media sosial yang paling banyak dikunjungi dan dilihat juga bukan konten-konten yang mendidik dan membangun. Konten-konten receh (tidak berguna) dan bahkan merusak moral justru banyak digemari. Acara-acara yang merusak kepribadian juga menjadi acara-acara favorit.

Kelahiran Tuhan Yesus ke dunia adalah untuk menunjukkan perbedaan konten yang disukai Allah dan yang tidak disukai Allah. Pada saat Tuhan Yesus masih kanak-kanak, Dia disukai orang karena hikmat-Nya. Seiring bertambahnya usia, Tuhan Yesus semakin bertambah hikmat dan semakin dikasihi oleh Allah dan sesama manusia. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh Samuel ketika masih kanak-kanak. Samuel dengan sukacita membantu pekerjaan imam Eli, lalu tumbuh semakin disukai oleh Tuhan dan sesama manusia.

Lalu bagaimana dengan kita? Mudah bagi kita untuk hidup disukai oleh sesama manusia, tapi apakah hidup kita juga disukai oleh Tuhan? Selamat Natal.