Jagalah Hati Supaya Kuat
Dalam tradisi Jawa kita mengenal sebuah ilmu yang didasarkan pada kepekaan terhadap tanda-tanda atau ciri-ciri alam. Ketika hewan-hewan di lereng pegunungan berlari menjauhi area gunung, biasanya gunung akan meletus. Jika pagi hari tidak bisa membuka pintu, biasanya akan terjadi gempa. Jika di rumah kedatangan burung atau kupu-kupu coklat, berarti akan kedatangan tamu. Ilmu yang demikian dikenal dengan ilmu titen (titen-niteni=memperhatikan hal-hal yang terjadi dengan seksama).
Hal yang sama diajarkan juga oleh Tuhan Yesus tentang pohon ara. Tuhan Yesus mengingatkan kepada para murid tentang bagaimana pohon ara hidup. Jika pohon ara mulai berbuah, maka musim panas akan segera tiba. Tuhan Yesus lalu mengingatkan juga tentang bagaimana Kerajaan Allah akan segera tiba.
Namun hal yang tidak kalah penting kemudian juga Tuhan Yesus ingatkan melalui perikop selanjutnya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa manusia haruslah terus berjaga-jaga dan berdoa. Berdoa dan berjaga-jaga akan memberikan kekuatan untuk luput dari semua yang terjadi dan mampu untuk berdiri di hadapan Anak Manusia (21:36).
Sebagai manusia kita telah belajar tentang hikmat. Kita belajar tentang tanda-tanda zaman. Dengan mempelajari semua itu apakah kita akan mampu kuat beriman dan berdiri di hadapan Anak Manusia? Marilah kita mohon kepada Tuhan Yesus agar terus memampukan kita.