Menjadikan Kristus Sebagai Raja
"Jika Minggu Adven adalah awal Tahun Liturgi Gerejawi, maka Minggu Kristus Raja adalah puncak dari seluruh lingkaran tahun liturgi. Di dalam Minggu ini, kita akan diajak untuk menghhayati pengalaman batin sebagai umat beriman.
Yohanes 18:33-37 merupakan percakapan antara Pilatus sang wali negeri dengan Tuhan Yesus, terjadi setelah penangkapan dan pemeriksaan yang panjang dan melelahkan. Percakapan dengan Pilatus terjadi ketika hari masih pagi, berarti tidak ada waktu beristirahat bagi Tuhan Yesus. Sekalipun dalam kondisi tertekan, lelah, namun Dia tidak kehilangan hikmatNya ketika Dia menjawab pertanyaan Pilatus tentang siapa Dia?
Dalam percakapan dengan Pilatus, Tuhan Yesus menekankan 3 hal penting:
- Kebenaran: Kendati mungkin Pilatus tahu tentang siapa Tuhan Yesus, Pilatus ingin menghindarkan pandangan tentang siapa Yesus dari sudut pandangnya sendiri karena ada banyak kepentingan yang menyelimutinya. Dalam percaya kepada Allah, peganglah kebenaran, apa yang benar menurutNya. Kebenaran harus di atas kepentingan-kepentingan hidup kita yang fana.
- Kerajaan Allah: Kerajaan Allah memang tidak terlihat. Mungkin yang lebih terlihat adalah kerajaan dunia dan segala kemegahannya. Mungkin kita takut pada kuasanya, mungkin kita takut kehilangannya. Namun demikian, ketakutan dan keinginan kita untuk mendapatkan itu semua tidak boleh lebih besar dari keinginan kita untuk menjadi bagian dari Kerajaan Allah.
- Misi Allah: Kristus melakukan misi Allah. Dia tidak takut akan penderitaan dan kehilangan pengikut. Hal ini berbeda dengan yang dunia ajarkan. Dunia ini mengajarkan untuk terus menumpuk kekayaan dan kekuatan dengan segala cara. Namun Kristus mengajarkan untuk melepaskan segala hal demi ketaatan pada Misi Allah.
Sebagai umat Kristus Sang Raja, hal apa yang akan kita pegang?"