Yang Terbesar Yang Melayani

Di masa-masa pemilihan kepala daerah ini, kita bisa melihat begitu banyak orang yang berjuang sedemikian rupa agar dirinya nampak besar dan hebat. Nama-nama mereka beserta foto dan prestasi mereka dipampang di pinggir-pinggir jalan. Mereka berebut simpati rakyat dan berebut suara agar mereka bisa menjadi pemimpin rakyat.

Alih-alih mendorong pengikutnya menjadi pemimpin-pemimpin di dunia ini. Tuhan Yesus justru mengatakan bahwa mereka yang menganggap diri besar justru haruslah yang pertama memberi contoh dalam hal melayani. Tuhan Yesus mencontohkan melalui Diri- Nya sendiri. Dia adalah Allah yang dengan kerendahan hati justru datang ke dunia menjadi sama dengan manusia. Tuhan Yesus menyerahkan Diri-Nya untuk keselamatan umat manusia.

Lalu bagaimana cara kita untuk bisa menjadi pelayan seperti yang dikehendakiNya? Tuhan Yesus mengatakan agar kita datang kepada- Nya seperti anak-anak yang datang kepadaNya. Apakah yang dimaksudkan dengan seperti anak-anak datang kepadaNya? Apakah Tuhan Yesus menghendaki setiap pelayan datang kepadaNya dengan kesempurnaan hidup seperti anak-anak? Bukan! Tuhan Yesus menghendaki agar kita datang kepadaNya seperti anak-anak yang autentik, asli, apa adanya dalam menyambut dan melayani Tuhan.

Jadi, apabila kita memiliki komitmen untuk menjadi pelayan- pelayanNya; menjadi wakil-wakil rakyat dan pemimpin-pemimpin rakyat.; memiliki jabatan-jabatan yang membawahi banyak orang di bawah kita, kita harus mengemban tugas itu dengan keautentikan. Keauntetikan seperti apa? Tuhan minta agar kita memimpin dan melayani dengan fokus hanya kepada Tuhan seperti anak-anak yang datang kepada Tuhan bukan untuk berkat atau mujizat di tanganNya, melainkan hanya untuk menyambutNya, bukan fokus pada keuntungan tapi pada "apakah semua yang kulakukan adalah untuk memuliakan Allah?".