Arahkanlah Hatimu Kepada Allah
Ada seorang musafir sedang menempuh perjalanan panjang melalui padang gurun yang tandus, ketika matahari tepat di atas kepalanya, rasa haus dan lapar mulai mendera sehingga sang musafir merasa lelah dan putus asa. Di tengah keputusasaan, dia melihat sebuah oasis dari kejauhan. Dengan sisa tenaganya, dia berjalan menuju oasis tersebut dan menemukan sekolam air jernih dan pohon-pohon rindang di sekitarnya. Sang musafir pun minum dan beristirahat dengan lega.
Dalam perjalanan hidup, kita seringkali diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan. Hal ini tentu membuat kita gelisah, cemas dan takut. Di tengah situasi ini, kita diingatkan untuk mengarahkan hati kita kepada Allah sumber kekuatan dan pengharapan yang sejati.
Mengarahkan hati kepada Allah berarti mempercayai Dia sepenuhnya dalam segala aspek kehidupan kita. Meyakini bahwa Allah selalu bersama kita, memelihara dan memimpin kita di jalan yang benar. Dengan mengarahkan hati kepada Allah, kita akan mendapatkan kekuatan, pengharapan dan kedamaian yang sejati dalam menghadapi berbagai tantangan dan rintangan kehidupan.