Penyerahan Diri Sepenuhnya

Hari itu adalah hari Minggu, tanggal 7 Maret 2010. Saya mendapatkan kabar bahwa bapak dipanggil Tuhan. Saat itu tanpa pikir panjang, saya dan kakak langsung naik motor dari Jogja menuju Kebumen. Perkuliahan dan segala urusan di Jogja kami tinggalkan begitu saja karena berita duka dari rumah. Begitulah respon pada umumnya ketika kita mendapatkan berita duka.

Berkebalikan dengan respon pada umumnya, Yairus (kepala rumah ibadat) yang dalam perjalanan pulang bersama Tuhan Yesus tidak meninggalkan Tuhan Yesus saat dia mendapat kabar bahwa anaknya telah meninggal. Yairus justru tetap tinggal bersama Tuhan Yesus dalam perjalanan itu dan mempercayai apa yang Tuhan Yesus katakan bahwa anaknya hanya tidur. Pada akhirnya dia menyaksikan bahwa Tuhan Yesus membangunkan anaknya.

Di dalam perjalanan menuju rumah Yairus ada seorang perempuan yang 12 tahun menderita pendarahan. Tidak terbayangkan penderitaan badan yang dialami dan juga harga yang harus dikeluarkan untuk biaya tabib, namun ia tetap memiliki pengharapan. Perempuan itupun akhirnya melihat pengharapan di dalam Tuhan Yesus. Dia menjamah jubah Tuhan Yesus dengan keyakinan bahwa dengan menjamah jubah Nya maka ia menjadi sembuh. Dia pun mengalami kesembuhan.

Yairus dan perempuan yang 12 tahun pendarahan memperlihatkan contoh tentang iman yang teguh kepada Tuhan. Mereka yakin sepenuhnya pada kuasa Tuhan Yesus. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga yakin sepenuhnya pada kuasa Tuhan Yesus? Apakah kita terus memiliki pengharapan kepadaNya dan tetap bersamaNya?

Selamat belajar percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Amin.