Sabat yang Sejati

Suatu ketika seorang pemburu liar sedang mencari buruannya. Dia berburu beruang madu yang sudah dilarang di daerah itu. Namun karena harganya cukup mahal, dia tetap memburu beruang tersebut. Diapun memasang jebakan, tidak hanya sebuah jebakan, namun banyak sehingga ia lupa berapa jumlahnya, sampai akhirnya dia terperangkap di jebakan yang dibuatnya sendiri. Demikianlah pemburu yang serakah akhirnya kena batunya.

Demikian juga dengan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka membuat turunan hukum Taurat begitu detailnya. Tercatat ada 613 perintah turunan. 248 perintah berupa perintah positif (lakukanlah ini), dan 365 perintah negatif (jangan lakukan ini). Begitu detail perintah yang ada dijabarkan sampai akhirnya mereka takut sendiri untuk melanggarnya.
Apabila kita mencermati 10 perintah Tuhan, maka kita akan mendapati bahwasanya perintah tersebut adalah perintah untuk menjaga relasi, relasi dengan Allah dan relasi dengan sesama. Allah ingin agar umat-Nya mengasihi Allah dan juga mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.

Terkait dengan hari Sabat, Allah juga ingin mengingatkan bahwasanya manusia harus tetap menjaga relasi dengan Allah. Relasi yang baik dengan Allah harus menciptakan relasi yang baik dengan sesama. Jadi, berbicara tentang Sabat yang sejati, maka kita juga sedang berbicara tentang bagaimana kita menjaga hidup kita tetap berkenan kepada Allah dari hari ke- hari.