Kemuliaan Dalam Solidaritas Tanpa Batas

Saat kita diminta untuk taat kepada Allah dengan berbagai macam konsekuensinya, bahkan untuk mau/bersedia menderita bagi-Nya tak jarang kita berkata, "Aku cuma manusia biasa, bukan rasul, nabi apalagi Yesus". Kalimat tersebut adalah sebuah kalimat penolakan. sekaligus kalimat yang menggambarkan kita menentang kehendak dan kuasa Allah dalam hidup kita.

Umat Kisrtiani tentunya adalah umat yang seharusnya setia pada kristus dan taat pada semua pengajaran serta perintah-Nya. Dengan demikian, maka tidak ada elah bagi kita untuk menolak panggilan-Nya, berkarya bersama-Nya.

Ketaatan kita kepada kristus adalah sebuah pengakuan iman kita bahwasanya Kristus adalah Allah kita dan kita tunduk kepada-Nya. Tidak hanya percaya bahwa ia hadir sebagai manusia namun percaya bahwa ia hadir sebagai manusia ang benar-benar manusia, yang bisa merasakan penderitaan, kesedihan bahkan kematian.

Kendati ia sama dengan kita, manusia namun bacaan Alkitab/Injil kita pada Minggu ini mengingatkan kita bahwa ia begitu mulia. Kemuliaan Nya tidak pernal lepas dari kesediaan Nya untuk menjadi manusia. Didalam ketaatan Nya pada Bapa, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa dalam kemanusiaan kita, kita bisa memuliakan Bapa.

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak perlu menjadi allah untuk memuliakan Allah. Namun dengan seluruh keberadaan hidup kita dengan seluruh kelemahan yang kita miliki kita bisa memuliakan Nya. dan kita dipanggil untuk memuliakan Nya. Dia telah bersolidaritas bagi kita, kini saatnya bagi kita untuk menunjukkan solidaritas kita kepada-Nya.