Menangkap Momentum Hidup
Sebuah bandul dilemparkan dan mengenai bandul lain yang tergantung. Segera, setelah bandul kedua terbentur bandul yang pertama, bandul itu pun bergerak dan terlempar. Bandul ke dua tidak menunggu dengan waktu yang lama untuk bergerak, tapi segera setelah ia mendapatkan benturan iapun bergerak merespon. Hal itulah yang bisa dipahami dengan sederhana untuk kata ‘momentum’; waktu yang tepat.
Dalam kaitannya dengan tugas panggilan kehidupan yang dialami oleh Tuhan Yesus dan para murid, kita pun bisa melihat bagaimana mereka mendapatkan momentum untuk memulai pelayanan mereka.
Tuhan Yesus menangkap saat penangkapan Yohanes Pembaptis sebagai waktu yang tepat untuk memulai pelayananNya. Misi yang diemban-Nya juga telah diperkenalkan Yohanes kepada para murid dan pengikutnya. Pertobatan dan hidup yang percaya kepada kabar keselamatan/Injil juga menjadi penantian bagi umat pada kala itu. Oleh karena itu, Tuhan Yesus hadir bagi umat yang menantikan pengharapan. Hal tersebut berarti perjalanan Tuhan Yesus sudah dimulai.
Demikian juga dengan Simon dan Andreas juga Yakobus dan Yohanes. Mereka melihat waktu yang tepat untuk mengikuti Tuhan Yesus. Mereka mendapatkan panggilan untuk menjadi penjala manusia dan menanggapi panggilan itu dengan mengikuti Tuhan Yesus.
Terkait dengan menangkap momentum hidup, ada beberapa hal yang bisa dicermati:
-
Panggilan Tuhan adalah yang utama dalam kehidupan. Saat Tuhan memanggil, maka kita yang mendengar harus meresponnya segera. Kita tidak akan mendengar dan tidak akan mengetahui suaraNya jika kita tidak mengenal-Nya.
-
Meninggalkan hal yang melekat. Banyak hal yang melekat dalam hidup kita, kesenangan, pekerjaan, bahkan keluarga. Apakah itu semua membuat kita semakin mendekat kepada-Nya?.
-
Beranikah kita? Menangkap momentum hidup dalam panggilanNya yang membutuhkan keberanian kita. Apakah kita berani hidup melayani-Nya?
Tuhan menolong kita semua.