Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan
Frank Abagnale adalah seorang penipu. Dia pernah memalsukan data dirinya dan menjadikan dirinya seorang pilot. Dia berhasil menerbangkan pesawat kurang lebih 250 kali ke 26 negara. Frank juga pernah menjadi dokter gadungan (di sebuah IGD, untungnya tidak ada kasus kecelakaan selama 11 bulan dia menipu), pemalsu cek bank (mengambil ribuan dollar). Pada akhirnya, Frank ditangkap dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Namun karena dia bersedia bekerja sama dengan FBI (30 tahun membantu sebagai pakar pemalsuan dokumen, penipuan dan penggelapan), hukumannya dikurangi. Pada masa tuanya, Frank akhirnya membuat perusahaan jasa keamanan terkait kejahatan finansial. Kepandaian Frank membuatnya bisa menipu, namun pada akhirnya Frank membuat keputusan untuk menjadi penolong melalui perusahaannya.
Kesempatan menipu orang banyak juga dimiliki oleh tokoh yang kita kenal sebagai Yohanes Pembaptis. Orang-orang Yahudi terus menerus menantikan datangnya Mesias yang dijanjikan akan memulihkan bangsa Israel. Pada kehadirannya kala itu, karena khotbah dan hal-hal lain yang diperbuat oleh Yohanes, orang banyak mengira bahwa ia adalah salah satu dari para nabi, bahkan ada yang mengira bahwa dia Elia dan Mesias. Namun, Yohanes memiliki hati yang murni. Yohanes tahu dan mengenal diri dengan benar; dia bukanlah Mesias.
Yohanes memiliki hati yang murni, meskipun ada kesempatan untuk dia berbohong dan membohongi orang banyak, namun dia tidak melakukan itu. Kesempatannya untuk menjadi sosok spiritual dan mungkin juga mendapatkan takhta, jabatan, dan bahkan pengikut setia tidak diambilnya karena dia paham bahwa dia adalah pembuka jalan bagi Mesias, bukan Mesias itu sendiri. Kemurnian hatinya, membuatnya menjadi seorang yang dikenal di seluruh penjuru dunia, Yohanes Pembaptis.