Menanti Dalam Pengharapan Dan Penyerahan Diri
Pada Minggu ini kita memasuki Minggu Adven 1. Adven berasal dari bahasa Latin ‘Adventus’ yang berarti kedatangan. Dahulu istilah ini dipakai untuk menyambut kedatangan kaisar yang dianggap sebagai dewa untuk menghormatinya. Pada perkembangannya istilah ini kemudian dipakai oleh para pengikut Kristus untuk masa penantian kedatangan Kristus kembali sebagai Raja dan Tuhan. Pada periode ini, Adven kerap ditandai dengan rangkaian dedaunan hijau berbentuk lingkaran yang disebut sebagai Krans dengan empat batang lilin di dalamnya. Krans dan lilin menandakan tentang waktu yang terus bergulir dalam penantian. Keempat lilin juga sering diberikan tema khusus; lilin ‘harapan’, ‘iman’, ‘suka-cita’, dan ‘kasih’.
Sebagai orang Kristen, tentu Adven bukan sebuah perayaan yang patut dirayakan tanpa arti. Adven hendaknya dirayakan dengan penuh penghayatan. Penghayatan yang dimaksud adalah pengharapan yang kuat dan disertai dengan keyakinan bahwa pada saat Kristus datang kembali, orang percaya akan masuk ke dalam kehidupan baru dengan ‘langit baru dan bumi baru’ yang penuh damai dan sejahtera. Pengharapan inilah yang dirindukan sebagaimana dikisahkan dalam Injil Markus 13:24-37.
Kendati kedatangan-Nya kembali tidak ada seorangpun yang tahu waktu pastinya, namun umat Kristiani harus dengan setia menanti-Nya. Masa Adven kali ini, marilah kita memperbaiki hidup kita. Kita jadikan hidup kita semakin bijaksana, semakin berhati-hati, dan semakin berguna, berdampak, serta semakin waspada. Tuhan menolong kita.