Dengarkanlah Dia

Bagaimana ketika hal yang baik dan begitu mulia ada di hadapan Tuhan? bagaimana ketika kita melihat kemuliaan Tuhan? bagaimana ketika kita melihat keagungan Tuhan? Tentunya ada begitu banyak hal dan rencana yang akan kita lakukan. Kita mungkin mau mengabadikan, kita juga mungkin mau menceritakan, dan sederet hal lain mungkin ada di benak kita.

Demikian pula yang ada dalam benak Petrus, Yakobus, dan Yohanes ketika melihat bagaimana Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung. Bersama Musa dan Elia, mereka melihat kemuliaan Allah dalam diri Tuhan Yesus. Ketiga murid sungguh takjub. Bahkan di dalam ketakjuban itu, mereka sampai digambarkan ketakutan. Ya...mereka ketakutan karena begitu agung dan mulia apa yang terjadi di hadapan mata mereka.

Petrus ketika menjumpai Tuhan Yesus kemudian berkata, “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat iini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiag kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Namun, seketika Petrus mengatakan hal itu, terdengarlah suara dari dalam awan, demikian: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”

Suara dari dalam awan itu tentu mengejutkan mereka, apalagi ketika mereka diperintahkan untuk mendengarkan Dia. Mereka bermaksud baik, namun ternyata bukan sekedar maksud baik yang Allah kehendaki. Allah ingin lebih dari itu, Allah ingin agar para murid mendengarkan Dia.

Minggu ini adalah Minggu Transfigurasi. Minggu di mana kita memperingati Tuhan Yesus dimuliakan. Apakah kita juga bersedia memuliakan Tuhan Yesus. Jika ya, maka kita bisa memulai dengan satu tindakan sederhana, mendengarkan Dia. Semoga kita mau mendengarNya dengan sepenuh hati kita.