Berderap Dalam Persekutuan Kasih Dan Karya

Masih hangat dalam ingatan kita tentang momen upacara 17 Agustus yang lalu. Bagaimana Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) bergerak dengan seragam sederap untuk mengibarkan bendera pusaka. Kesederapan seperti itulah yang hendaknya bisa dilakukan oleh umat Allah di tengah dunia ini.

Ribuan orang telah menyaksikan dan menikmati berkat Tuhan dalam rupa roti dan ikan. Merekapun menjadi saksi atas mujizat-mujizat yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Namun nampaknya dari ribuan orang yang mengikut Tuhan Yesus kala itu, banyak yang akhirnya mengundurkan diri dan tak lagi mengikut-Nya (6:66).

Ketika itu Tuhan Yesus bertanya kepada 12 murid-Nya: “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” Para murid menjawab bahwa mereka meyakini bahwa perkataan Tuhan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal, mereka percaya dan tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Yang Kudus dari Allah.

Untuk bisa berderap dalam persekutuan kasih dan karya seperti yang telah kita tahu dari diri para murid, maka kita memerlukan komitmen teguh untuk senantiasa taat kepada Allah. Tidak hanya sekedar tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Yang Kudus dari Allah, namun sekaligus percaya kepada-Nya.

Percaya berarti juga mempercayakan diri, tidak meragu, berkomitmen. Dengan percaya kepada Allah, maka kita akan melakukan segala yang diperintahkan-Nya. Selain itu, kita juga dengan semangat teguh akan melakukan karya-karya yang diembankan-Nya kepada kita.

Seperti halnya para murid yang berderap bersama melakukan pekerjaan/karya Allah, marilah kita bersama keluarga, jemaat, dan seluruh umat manusia, melakukan karya Allah di tengah dunia.

Secp.