Hati Yang Terarah Kepada Roti Hidup

Beberapa minggu ini kita merenungkan tentang begitu banyak orang yang datang dan mengikuti Tuhan Yesus. Mereka mengikutiNya, mencariNya ke manapun Dia pergi. Merekapun rela berlama-lama bersamaNya untuk disembuhkan, dipulihkan, dan mendengar khotbah dariNya.

Untuk orang banyak yang datang kepada Tuhan Yesus, Tuhan Yesus memberikan respon yang cukup keras, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti dan kamu kenyang.

Makan roti? Apa yang dimaksudkan? Orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus hanyalah datang kepada Tuhan Yesus untuk mendapatkan apa yang membuat mereka puas. Mereka menjadi puas dengan apa yang mereka terima dari Tuhan Yesus.

Gambaran para pengikut Tuhan Yesus yang kala itu datang kepada Tuhan Yesus juga menjadi gambaran kehidupan manusia hingga masa kini. Orang-orang datang kepada Tuhan Yesus bukan untuk mendapatkan dan ‘berjumpa’ dengan Tuhan Yesus, namun hanya karena melalui-Nya ada berkat yang didapatkan oleh manusia.

Sejak jaman nabi Musa, ketika bangsa Israel mendapatkan roti manna, banyak orang hanya melihat apa yang diberikan oleh Allah. Orang-orang ini hanya melihat apa yang ada di dalam gengaman tangan Allah, namun tak sudi menyentuh, apalagi memeluk Allah.

Hidup kita hendaknya memiliki arah yang tepat. Marilah kita belajar agar pandangan kita tak hanya kepada apa yang Allah genggam bagi kita, namun kepada Allah saja. Pandangan yang tertuju kepada apa yang ada dalam genggamanNya menandakan ketiadaan kasih, namun ketamakan. Namun pandangan yang fokus kepada Sang Pemberi adalah gambaran iman yang percaya, apapun yang diberikan Allah bukanlah pemberian yang menyakiti, mengecewakan, dan mendukakan, melainkan pemberian yang membawa damai sejahtera.

Selamat memiliki hidup yang terarah kepada Allah, Sang Roti Hidup. Secp.