Memandang Pergumulan dengan Benar
Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?
- Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.
- Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan, tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?
Di atas adalah percakapan pembuka sebelum Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang.
Tuhan Yesus memulai dengan sebuah kalimat tanya ‘pancingan’ kepada para muridNya. Kemudian para muridNya memberikan respon yang bagi sebagian kita, pada masa kini, yang membaca perikop ini adalah sebuah respon yang pesimis. Namun, jika kita menempatkan diri pada posisi para murid pada kala itu, tentunya kita bisa mengubahnya menjadi kata ‘respon yang logis’.
Memang sangat logis apa yang dikatakan para murid. Pertama, mereka hanya memegang uang 200 dinar (kurang lebih 150 ribu rupiah). Uang 150.000 untuk 5000 orang memang jumlah yang sangat sedikit. Kedua, ada seorang anak punya 5 roti dan 2 ikan. Jika dibagikan untuk 5000 orang juga tak berarti apapun.
Di saat ini, kita semua diajak untuk belajar satu hal, bahwa memahami pergumulan yang dihadapi memanglah bukan perkara yang mudah. Seperti halnya para murid dan ribuan orang yang menjadi tercengang karena sisa makanan yang begitu melimpah, kadang-kadang kita memang baru percaya setelah segala hal telah menjadi baik.
Oleh karena itu, marilah kita melakukan hal yang pertama mestinya bisa dilakukan sebagai umat manusia, percaya. Percaya kepada Tuhan, tidak menyanggah dan tidak meragukan. Mungkin saat ini kita sedang dalam pergumulan, dan mungkin juga saat ini Tuhan sedang mengirimkan anak kecil dengan 5 roti dan 2 ikan untuk menolong kita.
Kita yang menghadapi pergumulan-pergumulan, marilah kita ikutsertakan Allah dalam pergumulan kita, maka kita akan tahu apa yang sebenarnya ingin Allah sampaikan dalam hidup kita. amin.
secp.