Tunduk Di Bawah Kedaulatan Allah
Cerita-cerita kehidupan kita begitu penuh dengan cerita yang bertemakan penaklukkan. Film-film kolosal menceritakan tentang penaklukkan kerajaan A kepada kerajaan B. Sinetron-sinetron layar televisi menceritakan bagaimana bisa menaklukkan hati seorang yang angkuh/sombong sehingga menjadi penurut. Dari cerita-cerita penaklukkan tersebutlah kemudian tanpa sadar definisi kata ‘takluk’ menjadi sempit. Takluk kemudian didefinisikan sebagai hidup di bawah bayang-bayang kuasa yang lebih besar dan tidak ada kesempatan untuk mengembangkan diri.
Bacaan Alkitab pada minggu ini mengajarkan tentang takluk dalam arti yang berbeda;
1. Tabah:
Surat Paulus kepada jemaat di Korintus menjelaskan tentang hidup tunduk kepada kuasa Allah. Pemahaman pada saat itu menganggap bahwa hidup bersama dengan Tuhan adalah hidup yang sempurna. Namun demikian, selagi masih hidup di dalam tubuh yang fana ini maka manusia harus tetap tabah menjalaninya. Ketabahan itu diwujukan dengan tetap setia kepada Tuhan meskipun masih ada di tubuh yang fana, yang jauh dari Tuhan. Tunduk kepada Allah dilakukan dengan tetap setia dan hidup berkenan kepada-Nya.
2. Taat:
Paulus kembali menjelaskan bahwa menjadi tunduk kepada Allah berarti menjadi ciptaan baru. Ketaatannya dilakukan dengan tetap berkarya bagi Allah dengan bersaksi tentangNya. Kesaksiannya juga dilakukan dengan tetap rendah hati, mampu menguasai diri, serta tidak menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Paulus mengajarkan untuk hidup di dalam ketaatan dengan merdeka. Apa yang dilakukan bukan karena keterpaksaan, melainkan karena sukacita atas hidup baru yang dimilikinya.
3. Tekun:
Di dalam Injil Markus, Tuhan Yesus mencontohkan kehidupan yang taat seumpama benih yang bersedia ditaburkan dan tumbuh serta menghasilkan buah. Hidup tunduk kepada Allah berarti melakukan rancangan Allah yang ada di dalam hidupnya hingga akhirnya Tuhan melihat buah dalam hidup kita. Hidup tunduk kepada Allah berarti tekun melakukan rancangan Allah, untuk mewujudkan Kerajaan Allah di muka bumi.
3T menjadi pengingat bagi kita untuk menjalani peziarahan iman kita. Amin.