Dipersatukan Dalam Iman Dan Kasih

1 Yohanes 5:2, “Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa kasih yang nyata adalah jika kasih itu ditunjukkan dengan bukti/tindakan nyata. Hal yang pertama yang bisa dibuktikan adalah dengan melakukan perintah-perintahNya. Sekarang mungkin kita bertanya, perintah yang mana? Bukankah perintah yang ada di dalam Alkitab itu demikian banyak?

Jika seturut dengan ayat di atas, kita dikatakan telah mengasihi anak-anak Allah jika kita juga mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Mengasihi Allah tidak sama dengan mengasihi sesama manusia. Namun, konsekwensi dari mengasihi Allah adalah terlihat melalui bagaimana sikap kita kepada sesama.

Segitiga kasih yang ada di atas mengingatkan bahwa kita dipersatukan dalam Iman dan kasih. Jika kita, saya dan saudara, hidup taat dan berbakti kepada Allah, maka kita telah dipersatukan di dalam iman kepada Allah. Jika kita dan sesama kita saling mengasihi satu dengan yang lain, maka kita adalah satu di dalam kasih. Jika kita mengasihi sesama kita, kita juga menjadi satu di dalam kasih bersama Allah, karena Allah juga begitu mengasihi kita.

Hidup di tengah pandemi ini membuat kita harus beribadah di rumah. Apakah kita bisa menunjukkan bahwa kita pun tetap serius dan sungguh-sungguh beribadah (sebagai wujud kasih kita kepada Allah) meskipun kita hanya berkumpul dengan keluarga kecil kita saja, atau bahkan seorang diri?

Hidup di tengah pandemi ini membuat kita harus menjaga jarak dan mengurangi intensitas pertemuan dengan sesama. Namun, kita masih punya media sosial dan terjangkau jaringan internet untuk bisa saling terkoneksi dan saling bertegur sapa, sudahkah kita melakukannya?

Marilah kita bersama mewujudkan diri kita secara nyata, bahwa kita benar dipersatukan di dalam Iman dan kasih.

Amin.