Bersama Yesus Berbuah Kemenangan Dan Keberanian Bersaksi

Masih merayakan sukacita Paska, pada Minggu ini kita bersama akan menghayati kehidupan yang berbuahkan kemenangan dan keberanian untuk bersaksi. Pada Minggu ini, bacaan Injil diambil dari Injil Yohanes 15:1-8 yang menceritakan tentang Pokok anggur yang benar. Siapakah pokok anggur yang benar? Dialah Yesus (ayt.1). Di dalam Tuhan Yesus, seluruh ranting (kita, umatNya) haruslah berbuah. Tuhan Yesus ingin agar hidup kita terus menghasilkan buah. Sebagai pokok anggur, Dia akan dan senantiasa memberikan suplai makanan dan gizi yang cukup agar seluruh ranting menghasilkan buah.

Menjadi ranting-ranting Kristus, kita diundang untuk:
1. Tetap melekat kepadaNya.
Tanpa hidup yang melekat kepadaNya, maka hidup kita seperti layaknya ranting yang tidak menempel pada pokoknya. Ranting itu akan mengering, dan akhirnya mati. Hidup kitapun akan mengalami kematian abadi apabila tidak bersedia untuk melekat kepadaNya.
Melekat kepadaNya berarti bersedia setiap saat untuk ‘berkomunikasi’ denganNya. Berdoa, membaca Alkitab, menyanyikan puji-pujian, mendengarkan renungan-renungan adalah hal yang bisa dilakukan sebagai wujud kemelekatan kita padaNya.

2. Berbuah
Setelah kita melekat, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah berbuah. Tuhan Yesus sebagai Pokok Anggur akan terus menerus memberikan suplai makanan kepada seluruh ranting. Dia tidak pilih-pilih dalam memberikan suplai makanan tersebut. Namun, kita tidak bisa untuk bersantai-santai, Tuhan Yesus tidak akan membuat kita terlepas dariNya. Namun, Bapa dalam segala KuasaNya akan terus memantau hidup kita.

Bapa melihat apakah kita berbuah atau tidak, jika kita tidak berbuah, maka kita akan dipotong dan dicampakkan ke dalam api yang menyala. Apakah wujud dari ‘berbuah’? Seperti halnya Pokok Anggur, maka kitapun harus berbuah Anggur. Lalu dalam hidup kita, apa yang bisa kita lakukan. Kita harus melakukan dan menerapkan dalam hidup kita, hal-hal yang telah dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus menang atas maut, maka kitapun diundang untuk tak lagi hidup dikuasai oleh dosa. Tuhan Yesus berani untuk melakukan tugasNya dari Bapa, maka kita juga harus melakukan yang sama. Berpengharapan, tidak takut pada ancaman hidup, tidak khawatir, dan terus berpengharapan. Itulah panggilan hidup kita.

Selamat hidup berkemenangan dan berani bersaksi. Tuhan memberkati.