Mendengarkan Tuhan

Setiap orang yang memiliki telinga sehat bisa mendengar. Namun untuk bisa mendengarkan dibutuhkan lebih dari sekedar telinga yang sehat. Untuk bisa mendengarkan maka dibutuhkan kerendahan hati. Orang yang mau mendengarkan sesamanya adalah orang yang rela memfokuskan diri pada satu hal dan mengabaikan yang lain. Lalu, bagaiman cara kita mendengarkan Tuhan?

Di dalam bacaan kita, kita bisa memahami bahwa Tuhan sejak awal telah mengundang orang-orang Yahudi untuk masuk bersama dalam perjamuan sukacita bersama Allah di Sorga. Namun saat giliran itu tiba, saat Anak Manusia telah datang dan mewartakan kabar sukacita itu, justru mereka menolakNya. Penolakan mereka digambarkan dengan orang-orang yang telah diundang yang tidak menghiraukan undangan tersebut. Mereka justru pergi ke pekerjaan masing-masing – yang seorang ke ladangnya, yang lainnya ke perusahaannya.

Apakah bekerja, ke ladang atau ke perusahaannya adalah hal yang salah? Tidak salah! Manusia harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, anaknya, maupun pasangannya. Bekerja dan menghasilkan uang untuk kehidupan sehari-hari adalah hal yang benar dan memang sudah seharusnya dilakukan. Namun demikian, menjadi salah saat seseorang justru menolak undangan Allah untuk mengerjakan pekerjaan – pekerjaannya.

Selain itu, ada pula yang dianggap salah, yaitu mereka yang sudah diundang namun datang ke dalam jamuan pesta dengan tidak mengenakan baju pesta. Apa yang dimaksudkan ini? Perjamuan sukacita bersama Allah bukanlah bagi mereka yang tidak mau mempersiapkan dirinya dengan benar. Allah menghendaki kita datang kepadaNya dengan penuh persiapan.

Keselamatan dari Allah adalah anugerah Allah bagi manusia. Namun bukan berarti manusia bisa hidup seenaknya. Tuhan tetap menghendaki manusia untuk mau memperlengkapi dirinya dengan sungguh – sungguh. Jika kita telah mendengarkan Firman Tuhan, apakah kita sudah mendengarkan Firman Tuhan? mari kita belajar fokus pada panggilanNya kepada kita. Mari kita periksa diri kita, apakah kita sudah siap untuk mendengar dan mempersiapkan diri kita dengan sungguh?