Kesempatan Berkarya

Saat persoalan hidup melanda, tidak jarang di antara kita yang kemudian berkata, “Tuhan kenapa Engkau tidak juga memanggil saya? Saya sudah lelah menjalani ini semua!” atau, ada di antara kita yang sudah tidak lagi memiliki sanak saudara, keluarga, dan orang-orang dekat yang sanggup mendukung kita dan kemudian kita berkata, “Tuhan, kapan Engkau memanggil saya pulang?”

Harapan untuk menikmati suasana damai sejahtera, tanpa sakit, tanpa ancaman, tanpa kelelahan dengan hidup bersama Tuhan juga dirasakan oleh Paulus. Paulus mengatakan bahwa baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Baginya, mati adalah keuntungan karena saat tubuhnya mati maka dia bisa segera bertemu dengan Bapa di surga dan kemuliaanNya. Dengan demikian berarti tugasnya di dunia sudahlah selesai.

Namun Paulus sadar bahwa hidupnya bukanlah untuk mengikuti apa yang menjadi kehendaknya. Kehidupannya adalah agar dia bisa menyatakan Kristus kepada sebanyak mungkin orang. Dengan bisa menyatakan Kristus kepada sebanyak mungkin orang, Paulus juga akan merasakan sukacita. Paulus tidak hanya bersukacita jika dia bisa mati dan hidup kekal bersama dengan Kristus, namun dia juga bersukacita jika ada begitu banyak orang yang bisa menikmati kedamaian hidup bersama Kristus. Oleh karena itulah Paulus tidak mempersoalkan apakah dia harus mati atau juga harus hidup. Baginya kematian berarti mempertemukannya dengan Kristus, dan kehidupan adalah melakukan apa yang menjadi kehendak Kristus. Dia tidak mempersoalkan hidup matinya, karena hidup matinya adalah untuk Kristus dan hanya kepada Kristus, itulah Paulus.

Nyatanya tidak sulit bagi kita menjumpai orang-orang yang begitu lelah untuk hidup dan ingin segera pulang ke rumah Bapa, atau yang sebelaiknya; orang-orang yang begitu menikmati hidupnya di dunia ini dan tidak mau atau begitu takut mati. Sebagai orang percaya, kita juga bisa meneladani Paulus. Jika kita masih hidup apa yang bisa kita lakukan bagi Kristus? Tetap dekat padaNya, tetap melayaniNya, tetap mengasihi sesama, dll. Hidup ini, adalah kesempatan untuk berkarya. Namun, jika kita harus mati, kita pun tidak resah karena kita juga akan sampai pada Bapa yang telah kita layani sepanjang hidup kita.