Kasih Lintas Batas
Di dalam bacaan Alkitab yang menjadi bahan renungan dalam Ibadah Minggu ini, kita menjumpai 2 contoh kasih yang melintasi batas:
1. Kasih dari Perempuan Kanaan
Orang Kanaan menyembah dewa-dewi mereka di kuil-kuil. Sesembahan mereka sangat ditentang oleh orang-orang Israel. Meskipun demikian, seorang perempuan Kanaan yang mengkhawatirkan tentang kondisi anaknya nampaknya sudah kehabisan akal untuk mencari kesembuhan di tengah bangsanya sendiri. Demikian besar kasihnya kepada anaknya, maka perempuan ini tidak lagi mempedulikan lagi kepada siapa dia harus meminta bantuan. Nampaknya nama Tuhan Yesus, yang memiliki kuasa membuat mujizat-mujizat, telah didengar oleh ibu ini. Dengan tanpa ragu-ragu dan dengan tanpa mempedulikan apa kata orang terhadapnya, ibu ini menghampiri Tuhan Yesus agar menyembuhkan anaknya. Perempuan Kanaan ini telah memilih jalan keluar atas permasalahannya dengan tepat, dia memilih Kristus untuk menyembuhkan anaknya meskipun harus melintasi perbedaan bangsa dan kepercayaan.
2. Kasih Tuhan Yesus
Demikian besar usaha yang telah diberikan oleh perempuan Kanaan bagi kesembuhan anaknya. Perempuan Kanaan itu juga telah meninggalkan bangsanya dan kepercayaannya serta memilih untuk percaya kepada Kuasa Tuhan Yesus. Langkah iman yang ditempuh oleh perempuan Kanaan ini membuat Tuhan Yesus mau mengabulkan apa yang menjadi permohonan perempuan Kanaan ini bagi anaknya.
Meskipun keselamatan dan pemeliharaan Allah terutama diberikan bagi umat-Nya, namun demikian Allah tetap tidak tinggal diam untuk memperhatikan ciptaanNya. Tuhan Yesus membuktikan bahwa Kasih Allah tidak terkekang oleh satu bangsa tertentu. Kasih Allah tertuju bagi seluruh umat manusia yang datang dan memohon kepadaNya. Kasih Allahl ditujukan bagi seluruh ciptaanNya.
Tema “Kasih Lintas Batas” adalah undangan bagi kita untuk melepaskan kepercayaan kita yang lama dan beralih hanya pada Kristus tanpa ragu-ragu. Kasih Lintas Batas juga menjadi motor pendorong bagi kita untuk mau membagikan kasih Allah bagi setiap manusia tanpa terkecuali, tanpa dinding-dinding penyekat; agama, suku bangsa, tingkat ekonomi, jabatan, dan sebagainya.