Percayalah

Setelah kita ‘Mengarahkan Hati Kepada Tuhan’ yang telah kita pahami dalam ibadah pada ibadah Minggu yang lalu, pada saat ini kita bersama diajak untuk percaya. Percaya menjadi cara yang tepat untuk memiliki hati yang terarah kepada Tuhan. Bagaimana tidak, di dalam bacaan kita pada saat ini, kita mendapati Petrus yang pada mulanya percaya dan juga mengarahkan hatinya kepada Tuhan sehingga saat Tuhan Yesus mengatakan untuk ‘datang kepadaNya’ di dalam badai itu, diapun mampu berjalan di atas air. Namun, saat kulitnya terusik oleh hembusan angin, tiba-tiba akal budinya seketika itu juga mengambil alih dan membuatnya tidak lagi percaya kepada apa yang sedang terjadi.

Semua orang dan bahkan ilmu pengetahuan mempercayai bahwa manusia tidak mampu berjalan di atas air. Namun pada waktu itu hal yang mustahil itu terjadi di depan mata mereka (para murid). Pada akhirnya Petrus yang telah yakin bahwa Tuhan Yesus yang ada di hadapannya akhirnya memiliki hati yang tenang dan tidak takut serta kemudian mampu turun dari atas perahu dan berjalan di atas air. Petrus mampu berjalan di atas air seperti halnya Tuhan Yesus! Petrus mampu melakukan itu karena dia percaya pada kuasa yang Tuhan Yesus miliki dan juga mempercayakan dirinya pada Tuhan Yesus dan kehendaknya.

Tidak jarang di antara kita, para murid, hanya percaya saja bahwa Kristus mampu menopang kita berjalan di atas air saat badai terjadi. Namun saat kita diminta ‘datang’ padaNYa, kita hanya percaya pada akal budi kita (bahwa itu adalah mustahil) dan mungkin tak jarang di antara kita yang bahkan sama sekali tidak berani turun dari atas perahu, apalagi berjalan.

Umat Tuhan yang terkasih, sakit, persoalan perusahaan, persoalan kuliah, persoalan sekolah, persoalan keluarga, dan berbagai persoalan lain adalah badai-badai yang terjadi di dalam hidup kita. Apakah kita mau untuk mengarahkan hati kita kepadaNya dan juga percaya kepadaNya. Apakah kita mau yakin pada kuasaNya yang sanggup memampukan kita untuk melintasi badai hidup kita? Marilah kita tak hanya percaya, namun juga mempercayakan hidup kita kepadaNya, membiarkan kuasaNya yang menguatkan, menyembuhkan, dan mengurai tiap masalah kita.