Arahkanlah Hatimu Kepada Tuhan
Kabar tentang meninggalnya Yohanes sungguh mengerikan. Seorang yang datang untuk mewartakan keselamatan dan kebenaran serta menawarkan pertobatan justru hidupnya berakhir tragis, dia mati dipenggal. Pada saat itu, Tuhan Yesus ada di ‘jalan’ yang sama dengan yang ditempuh oleh Yohanes: ingin mengarahkan pandang manusia-manusia yang jalannya berbelok kepada si jahat untuk kembali mengarah kepada Allah. Yohanes mati dengan tragis, tidak menutup kemungkinan bahwa hal yang sama juga akan terjadi padaNya, pada Yesus. Itulah yang membuat Tuhan Yesus ingin menyingkir sejenak.
Pada saat berduka dan takut (sebagai umumnya seorang manusia) Tuhan Yesus ingin mengambil waktu untuk seorang diri. Namun ternyata rencanaNya gagal. Justru pada saat dia dalam kondisi itu, banyak orang yang mengikutiNya; mereka yang berharap akan kesembuhan, mereka yang mengharapkan pencerahan atas pergumulan-pergumulan pribadi mereka, mereka s’mua bagaikan pengembara yang mengharapkan mata air di gurun tandus. Mereka mengikuti Tuhan Yesus, bahkan mereka mengikuti ke mana Tuhan Yesus pergi.
Untuk kesetiaan manusia-manusia yang mendambakan belas kasih Allah itu, Tuhan Yesus tetap mengingat bahwa bukan untuk diriNya sendiri Dia datang ke dunia. Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dan menjadi berkat bagi ribuan orang manusia yang menantikan mujizat, menantikan curahan berkat dariNya. Di dalam perasaan PribadiNya yang berduka dan tubuh yang lelah, Tuhan Yesus tetap ingat bahwa hatiNya harus terarah kepada Allah yang mengutusNya. Maka Dia pun menyembuhkan, memberkati, dan membuat mujizat bagi mereka semua.
Setiap manusia pernah mengalami saat-saat sulit dalam hidupnya. Namun apakah kita mau menjadi salah satu manusia yang hatinya senantiasa terarah kepada Allah? Apakah kita terus memandang Allah dan menanyakan kepadaNya, “apakah yang harus kuperbuat bagiMu di tengah dunia yang sulit ini?” Apakah kita terus berkata kepadaNya, “di tengah pandemi biarlah tanganku, hatiku, mataku, dan seluruh pikiranku terus tercurah untuk kemuliaanMU”?