Upah Di Dalam Tuhan
Hanya sebagian kecil orang yang bekerja tanpa mengharapkan upah. Mereka yang tidak mengharapkan upah biasanya adalah orang-orang yang benar-benar ingin menolong, atau mereka yang sudah memiliki banyak uang. Untuk mendapatkan penghasilah/upah, seseorang rela melakukan apapun. Pekerjaan sebesar apapun, untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya pasti akan dikerjakan demi upah. Ada orang yang bekerja demi upah uang yang besar, namun ada juga yang sekedar bisa untuk makan, dia melakukan pekerjaan itu. Di lain pihak ada juga yang tidak mengharapkan upah dalam bentuk uang; asalkan puas, bahagia, merdeka, mereka sudah menganggapnya cukup. Meskipun tidak selalu sama bentuknya, upah menjadi sesuatu yang dikejar oleh sebagian besar manusia di bumi ini.
Keinginan manusia untuk memperoleh upah inilah yang kemudian dipakai Tuhan Yesus untuk menyampaikan pengajaranNya. Tuhan mengajarkan bahwa siapa saja yang menyambut utusanNya berarti menyambut Dia, dan siapapun yang menyambutNya, berarti menyambut Bapa di Sorga. Firman ini ingin menegaskan bahwa dengan kita menyambut Firman Allah dan kebenaranNya yang disampaikan oleh para muridNya, maka kita mendapatkan upah; yaitu kehidupan kekal bersama dengan Bapa di Sorga. Dengan demikian, dengan kita menyambut utusan Bapa, maka kita tidak perlu lagi cemas untuk mencari jalan dan cara untuk bisa mendapatkan kehidupan kekal.
Sungguh sebuah kehidupan yang indah menjadi seorang kristen. Dalam KasihNya Bapa mengutus Anak, melalui Anak maka ada penebusan dan melalui murid-muridNya Firman itu sampai kepada kita. Seorang kristen sejati tidak perlu memusingkan mencari jalan dan cara untuk keselamatan karena Allah sendiri yang mendatangi dan menyelamatkan manusia. KasihNya yang begitu besar hadir dalam kehidupan manusia. Untuk Kasih yang begitu besar itu, manusia diundang untuk masuk dalam sukacita atas kasih itu.
Kehidupan orang kristen adalah kehidupan yang paling mendatangkan sukacita. Betapa tidak? Orang kristen tidak perlu usaha keras untuk bisa selamat, karena usaha sekeras apapun tidak akan pernah cukup untuk ‘membayar’ dosa yang dilakukan. Atas ‘upah’ yang begitu luar biasa (keselamatan), orang kristen hanya perlu menaati FirmanNya dalam kasihNya.