Bergereja Dalam Kasih dan Relasi

Ibadah pada hari Minggu adalah wujud bagaimana umat Kristiani ingin mewujudnyatakan kasihnya secara nyata. Umat datang dalam ibadah karena dikasihi dan mengasihi Tuhan serta jemaatNya. Umat datang ke gereja karena ingin tetap menjaga relasi dengan Tuhan dan dengan sesamanya. Namun pada masa pandemi ini, umat tak lagi bisa beribadah di gereja, mereka tak lagi bisa mengekspresikan kasih mereka, relasi mereka terputus satu dengan yang lain.

Pada masa pandemi ini, pribadi lepas pribadi juga memiliki keterbatasan dalam menjalin relasi. Kasih antar sesama manusia terhambat karena tak lagi bebas bersentuhan, bepergian, dan berkerumun. Umat mendapatkan tantangan baru dalam mewujudnyatakan kasih dan relasi mereka kepada Tuhan.

Seperti halnya sifat dari roh (ibrani: ruakh, Yunani: pneuma) yang tidak terlihat oleh mata namun tetap terasa kehadirannya, maka gereja juga dipanggil untuk tetap mewujudkan eksistensinya meskipun hal-hal yang selama ini terlihat nyata (kegiatan dan program-program gereja) dalam kehidupan bergereja terhambat karena adanya pandemi covid-19 ini. Selama ini peribadatan minggu, pelayanan komisi-komisi, seminar-seminar rohani, retreat, kegiatan sosial dengan atasnama gereja, serta sederet hal lainnya menjadi andalan gereja untuk memperlihatkan eksistensinya, namun demikian, semuanya harus berubah sesuai dengan konteks masa.

Seperti halnya kasih dan penyertaan Tuhan tetap terasa dalam kehidupan manusia, gereja dan seluruh pengikut Kristus ditantang untuk bisa tetap menghadirkan damai sejahtera di tengah dunia. Kasih kepada Kristus dan jemaatNya harus tetap nyata, relasi dengan Kristus dan jemaatNya juga harus tetap terjalin.

Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran”. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberikan Penolong jika ada kasih dan ketaatan kepadaNya. Demikian juga dengan gereja, kita semua akan bisa melalui masa-masa sulit ini dengan tetap mengasihi dan taat kepadaNya dalam seluruh hidup kita.