Keberanian Menjalani Hidup

Di kampung kami tidak jarang kami berjumpa dengan ‘ula weling’(‘Bungarus candidus’; warna hitam-putih) dan ‘ula welang’( ‘Bungarus fasciatus’; warna hitam-kuning). Bisa ular ini mematikan, oleh karena itu, orang tua seringkali mengingatkan kami untuk berhati-hati terhadap ular ini. Warnanya yang belang-belang itulah yang membuat kami gampang untuk mengenalinya. Orang Jawa menggunakan nama ‘welang’ untuk menunjukkan warnanya yang belang.

Pada ayat 1 pasal ini dikatakan, ‘janganlah gelisah hatimu;...’ kata gelisah dalam bahasa jawa diterjemahkan dengan ‘melang-melang’ atau juga ‘sumelang’. Dari kata ini dan mengingat warna dari ‘ula welang’ tadi, maka kita bisa mengibaratkan kegelisahan hati kita itu seperti warna ular itu. Orang yang gelisah hatinya bukanlah orang yang tidak tahu tentang Tuhan. Mereka adalah orang yang imannya tidak tetap. Di satu saat mereka begitu membara berkobar memuji Tuhan, tapi di kemudian hari ketakutannya melanda dan menguasai hidupnya.

Di dalam masa pandemi covid-19 ini, kita mungkin adalah salah satu orang yang memiliki kondisi iman seperti warna kulit ‘ula welang’ tadi. Di satu sisi kita percaya kepada pemeliharaan Tuhan, namun di sisi lain justru meragukan terhadap penyertaanNya. Kita percaya Tuhan merawat kita, namun kita tidak peduli pada sesama kita yang membutuhkan.

Ada juga orang yang ‘belang’ hidupnya. Di mulutnya dan matanya, pujian dan Firman Tuhan selalu ada. Namun saat orang lain menyakiti hatinya dan lukanya begitu besar, dia murka dan akhirnya tidak lagi mau memberikan pengampunan, karena dia merasa bahwa siapapun tidak ada yang mampu mengubah hati orang jahat itu dan tidak ada yang bisa menyatukan hatinya yang remuk, termasuk TUHAN.

Orang yang gelisah hatinya membutuhkan keberanian untuk berani menghadapi segala tantangan kehidupan. Untuk mendaptkan keberanian itu, maka Tuhan mengajak umatNya untuk PERCAYA kepadaNya. Kepercayaan pada Tuhanlah yang mampu membuat kita berani untuk mengampuni, berani untuk minta maaf, berani untuk berubah dan bertobat, berani untuk memberi meskipun di tengah kekurangan, berani untuk sembuh, dll.

Selamat bertumbuh dalam keberanian menjalani hidup.