Kan Kuberitakan Sejauh Kuatku

Perintah perutusan yang sudah disampaikan oleh malaikat pada ayat 5, sekarang disampaikan sendiri oleh Yesus (ayt.10), “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Galilea adalah tempat perutusan, dimana Yesus menyampaikan berita pertobatan kepada bangsa-bangsa yang diam dalam kegelapan (Mat. 4: 16) dan menemukan murid-murid pertama yang dipanggil-Nya untuk ikut menjala manusia (Mat. 4: 1-22). Berbeda dengan Yerusalem tempat dimana Yesus ditolak, dihakimi dengan tidak jujur dan dihukum mati.

Galilea adalah titik awal berita kebangkitan Yesus Kristus tersampaikan ke semua orang di seluruh dunia. Seperti nasihat Rasul Petrus kepada keluarga Kornelius dalam Kis. 10: 34-43, bahwa Allah tidak membedakan orang. Pernyataan ini berkaitan dengan karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus yang adalah Tuhan semua orang, baik orang Yahudi maupun non Yahudi. Pelayanan Yesus yang disertai Roh Kudus, dimana Ia mengajar, menyembuhkan yang sakit dan yang dikuasai iblis, telah menyapa semua orang. Wejangan ini diakhiri dengan penegasan dari ajaran Paulus yaitu setiap orang menerima pengampunan, keselamatan atau didamaikan oleh iman dalam Yesus. Jika Galilea adalah titik awal berita kebangkitan Yesus Kristus, di manakah titik awal kita harus memberitakan tentang kebangkitan Yesus Kristus? Awalilah pemberitaan itu dengan memberitakannya kepada diri kita sendiri. Buatlah hati kita merasakan damai di tengah segala ancaman kehidupan yang melanda kita. buatlalh diri kita merasakan damai dengan tidak lagi khawatir dengan segala kebutuhan hidup kita, buatlah diri kita terus beriman kepada Tuhan meskipun badai topan kehidupan menerpa kita.

Titik pemberitaan yang selanjutnya adalah di dalam keluarga kita. Tuhan mengutus kita untuk memberitakan kabar itu kepada orang-orang terdekat kita, keluarga kita. Apa yang sudah kita buat terhadap diri kita sendiri, mari kita buat kepada orang lain. Perbuatan yang nyata, yang bisa kita lakukan, bukan hanya sekedar teori atau kewajiban, tetapi benar-benar merupakan pemberitaan yang berdasar cara hidup kita. Sejauh apa kita harus memberitakan? Sejauh kita ditempatkan oleh Tuhan, kapanpun, dan di manapun, dalam segala kondisi apapun. Selamat memberitakan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.