Melihat Karya Pemulihan
Pada saat dalam kondisi hancur berkeping maupun dalam kondisi yang membutuhkan pertolongan, mendengar tentang seseorang yang bisa memberikan kesembuhan dan atau pemulihan tentu menjadi kabar yang sangat memberi sukacita. Hal yang sama juga dialami oleh Yohanes pembaptis. Pada saat dia berada di dalam penjara, negaranya dalam kuasa penjajah, kabar tentang seorang yang penuh kuasa tentunya mendatangkan ‘segudang ekspresi’ dalam dada. Yohanes pembaptis yang ada di dalam penjara juga mendengar tentang Tuhan Yesus dan membuatnya begitu penasaran. Dia tidak mau hanya memiliki sukacita yang semu, yang palsu. Oleh karena itulah dia mengutus beberapa pengikutnya untuk memastikan siapakah Tuhan Yesus itu. Bacaan Injil pada Minggu adven ke 3 ini mengajarkan kita tentang beberapa hal:
1. Tetap berpengharapan Seringkali kondisi kehidupan yang sulit membuat kita putus asa. Kita menganggap bahwa hidup kita ini terjadi karena kuasa yang ada di tangan kita. Jika kita melihat bahwa kita tak lagi punya kuasa, maka kita juga menyimpulkan bahwa hidup sudah berakhir. Kita lupa bahwa kita hidup adalah karena anugerah Allah. Kita lupa bahwa karena Allahlah segala sesuatu menjadi mungkin.
2. Memastikan bahwa yang terjadi adalah Karya Allah Kondisi penuh penderitaan yang kita alami juga bisa menjadi alat bagi kuasa jahat untuk menyimpangkan iman kita. Iblis bisa berpura-pura menjadi malaikat penolong bagi kita. Dia menawarkan berbagai jalan keluar untuk persoalan-persoalan hidup kita, dia tampil bak seorang mesias. Namun itu semua jebakan. Tuhan menghendaki kita untuk menguji roh (Yoh.4:1), memastikan bahwa yang bekerja memulihkan itu adalah Allah, bukan yang lainnya. Melihat karya pemulihan pada Minggu adven ini mengajak kita pada dua hal di atas. Mari kita melakukannya.