Kedatangan-Nya Membawa Pemulihan
Pemulihan seringkali digambarkan dalam sebuah keadaan yang berkebalikan. Sebagai contoh, seorang sakit yang dirawat di rumah sakit akan dikatakan mendapatkan pemulihan jika dia sudah keluar dari rumah sakit dan kembali sehat. Contoh pemulihan yang lain adalah jika ada sepasang kekasih sedang memiliki keretakan hubungan, maka hubungan yang retak itu pulih jika mereka sudah kembali rujuk dan bisa kembali saling menerima.
Di dalam bacaan kita, apa yang dikatakan oleh Yohanes pembaptis adalah sebuah janji tentang akan datang seorang yang dapat memulihkan kondisi Israel pada saat itu. Dia yang akan menjadi seorang hakim bagi manusia, seorang yang sangat terhormat (Yohanes menganggap bahwa dirinya tidak layak di hadapanNya, meskipun hanya untuk melepaskan tali kasutNya- melepas tali kasut adalah tugas seorang budak).
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah yang akan dilakukan oleh ‘Pemulih’ ini? Injil Matius mencatat bahwa kedatanganNya adalah untuk: 1) membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api, dan 2) Memisahkan gandum dari debu jerami, memasukkan gandum ke dalam lumbung dan membakar debu jerami. Apakah yang dimaksudkan dengan ini smua?
Tuhan akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan Api. Roh Kudus memberikan kekuatan dan penyertaan bagi manusia di saat mereka ada dalam kelemahan. Sedangkan Api adalah merujuk pada penyucian yang melalui kondisi penderitaan. Dengan demikian, maksud dari baptisan deng Roh Kudus dan dengan api adalah, bahwa pad saat umat berada dalam kehidupan yang sulit karena iman mereka, maka Allah sendiri melalui Roh Kudus yang akan menjadi sumber kekuatan bagi umatnya.
Tuhan juga akan menjadi Juru Tampi. Dia akan menjadi hakim atas iman manusia. Setiap orang diharapkan mampu hidup dengan bersih. Tuhan tidak hanya menghendaki manusia untuk hidup sebagai gandum namun lebih dari itu, menjadi gandum yang bersih. Tuhan mengharapkan adanya totalitas hidup manusia.
Dalam proses pemulihan, akan selalu membutuhkan perjuangan. Seorang yang sedang sakit batuk, tentunya akan diberi obat oleb dokter, namun pasien juga tidak boleh makan makanan sembarangan yang memicu sakit semakin parah.
Pemulihan hidup juga membutuhkan komitmen dalam hidup kita. Tuhan berjanji akan memulihkan kita, Dia juga akan menyertai kita dalam pemulihan itu, maka marilah kita menghadapi proses pemulihan bersamaNya