Berjaga Dengan Terjaga
Masih segar dalam ingatan saya ketika saya pernah mendaftarkan diri menjadi seorang satpam di salah satu bank ternama di Indonesia. Tindakan saya mendaftarkan diri menjadi seorang satpam tersebut tentunya disertai dengan kesiapan mental dan fisik. Paling tidak secara fisik saya harus sehat supaya saya bisa terjaga dalam waktu dinas yang sudah ditentukan, 8 jam berjaga dan terjaga.
Saat ini kita masuk dalam masa minggu-minggu adven. Adven berasal dari kata latin ‘adventus’ yang berarti kedatangan. Masa adven ini mengingatkan kita tentang kedatangan Sang Juru Selamat pada 2000- an tahun yang lalu. Namun Minggu Adven ini juga mengajak kepada kita untuk mempersiapkan diri untuk menantikan kedatangan kembali Sang Juru Selamat di dunia.
Kata ‘berjaga-jaga’, dalam kalimat ‘Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (Matius 24:42), dalam bahasa aslinya adalah gregoreo berasal dari bahasa Yunani yang ditulis dalam bentuk imperatif masa kini, yang menunjukkan keadaan siap siaga terus-menerus pada masa sekarang. Dengan demikian perintah untuk berjaga-jaga ini bukanlah perintah yang memiliki periode/batasan waktu seperti tugas jaga seorang satpam. Tuhan memandatkan kepada manusia untuk berjaga secara terus menerus. Jika seorang satpam membutuhkan kesiapan fisik dan mental yang prima untuk bisa berjaga selama 8 jam, maka kitapun diharapkan memiliki kesiapan yang prima dalam penantian kedatangan kembali Sang Juru Selamat.
Tidak ada satupun manusia yang mengetahui kapan kedatangan Sang Juru Selamat. Tidak satupun yang bisa memprediksi dalam kondisi seperti apa Dia akan datang. Dalam kondisi sehat ataupun sakit, dalam kaya atau miskin, dalam suka atau duka, dalam segala kondisi kita harus siap untuk kedatanganNya. Bagaimana kita bisa berjaga seperti itu? Jawabannya cukup mudah, seperti halnya tidak ada yang bisa mengetahui apakah satu jam, satu hari, satu bulan satu tahun ke depan kita masih hidup atau tidak, maka cukuplah kita beriman untuk saat ini, saat di mana nafas kita masih berhembus.