Kristus Raja Semesta

Ibadah Minggu ini gereja merayakan hari Kristus Raja. Hari Kristus Raja adalah penutup rangkaian tahun liturgi sekaligus penghantar umat untuk memasuki masa Adven. Dengan demikian, umat kristiani diajak untuk memproklamasikan dalam hidupnya bahwa Yesus adalah Raja Semesta.

Surat Kolose menjelaskan tentang ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan keutamaan Kristus. Kristus disebut sebagai gambar Allah yang tidak kelihatan (Kolose 1:15). Gambar Allah (Yun: eikon) bukan sekadar gambar yang mirip atau serupa dengan aslinya, namun representasi dari yang asli, dengan demikian kita bisa mengartikan bahwa Kristus mewakili Allah secara sepenuhnya. Kata ‘yang tidak kelihatan’ ingin menjelaskan juga berkaitan dengan pemahaman orang Yahudi yang menganggap bahwa ‘Allah itu tidak kelihatan’. Manusia hanya bisa menjumpai Allah melalui semak yang terbakar, suara yang menggelegar, awan, dan sebagainya. Jadi melalui eikon, yaitu Kristus, orang berjumpa dengan Allah (bdk. Yoh.14:6). Kesimpulan surat Kolose demikian: “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia.” (ayt.9). Pernyataan ini mengungkapkan di Kristus semua kepenuhan Allah hadir secara utuh.

Dalam surat Kolose juga dengan jelas ditekankan bahwa Kristus adalah Raja atas bumi (kosmos) dan surga. Kristus berkarya secara nyata melalui pendamaian bumi (kosmos) dan surga. Kristus Raja memelihara persekutuan umat percaya, Kristus adalah kepala jemaat

Dengan meningat Kristus Raja, maka umat juga perlu memberkan respon dalam hatinya. Di dalam Kristus semua kepenuhan Allah hadir secara utuh. Allah yang berkuasa, Allah yang berdaulat, Allah yang Maha Segala-galanya, kita kenal di dalam Kristus. Jika Kristus adalah Raja dalam hati kita, apakah kita masih diliputi dengan kecemasan- kecemasan? Apakah kita juga masih mau berbantah terhadap segala keputusan-keputusanNya?

Selamat merayakan dan menghayati hari Kristus Raja.