Membenci Dosa, Mengasihi Pendosa

Manusia adalah makhluk berdosa. Tidak ada seorangpun manusia yang bebas dari dosa. Oleh karena itu seluruh manusia membutuhkan pertolongan Tuhan melalui pengampunanNya. Karena semua manusia berdosa, manusia juga tidak berhak menghakimi sesamanya, hanya Tuhanlah yang berhak menghakimi karena Dia adalah Sang Hakim Agung.

Menghakimi sesama nampaknya tidak hanya terjadi pada masa kini. Pada jaman Tuhan Yrsus dan Zakheus penghakiman atas sesama juga menjadi hal yang biasa. Manusia dihakimi karena dia berdosa. Karena dosanya maka manusia diasingkan dari persekutuan. Di sini kita juga bisa menginngat tentang orang samaria, orang yang sakit kusta, dan perempuan yang berzinah. Mereka semua dijauhi karena mereka dianggap berdosa.

Tuhan tidak mengikuti budaya yang hidup pada jaman itu. Tuhan Yesus jugstru ‘melanggar’ aturan yang berlaku umum pada saat itu. Tuhan Yesus tidak ikut menjauhi pendosa tapi justru mendatanginya dan membuat relasi dengan mereka.

Dosa memang merusak citra diri manusia, namun itu semua tidak mengubah Cinta Allah kepada manusia. Manusia yang diciptakan dengan Kasih namun kemudian menghianati Kasih tersebut dengan dosa, tetap dikasihi Tuhan dengan tulus.

Kita semua adalah manusia penuh dosa seperti halnya Zakheus. Tidak ada hak bagi kita untuk menjauhi sesama kita. Justru Tuhan memberikan teladan kepada kita untuk mau menerima sesama kita meskipun mungkin mereka lebih berdosa daripada kita.

Dosa memang layak dibenci, namun manusia tetap harus dikasihi. Seperti halnya Kristus yang terus mau menyapa kita dan mengasihi kita meskipun kita berdosa, kita juga turut dipanggil menjadi rekan sekerja Allah untuk mengasihi sesama kita.