Kesatuan Yang Sempurna
Kesatuan dan persatuan anak-anak bangsa sedang di dalam masa ujian. Masyarakat Indonesia dengan mudahnya bisa diprovokasi dan dibenturkan satu sama lain. Hanya karena berbeda pilihan calon presiden dan wakil presiden, saling mencemooh terjadi, bahkan banyak yang kemudian tidak mau saling kenal, sebagian lagi yang tadinya akrab berada di dalam grup alumni juga kemudian memilih untuk meninggalkan grup karena panasnya diskusi yang terjadi di dalamnya.
Seperti politik ‘devide et empera’ / politik pecah belah yang digelontorkan penjajah Belanda pada jaman dahulu kala untuk memecah belah kerukunan Nusantara, pada saat ini bangsa kita juga mengalami hal yang sama. Di balik berbagai provokasi yang terjadi, kita melihat bahwa seperti ada tangan-tangan tak terlihat, yang begitu tidak sukanya jika Indonesia menjadi Negara maju dan berdikari, ingin Indonesia hancur.
Pun demikian yang terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang-orang beriman. Bersatu dengan Bapa, bersatu dengan Anak / Yesus, dan bersatu dengan Roh Kudus adalah harapan semua manusia beriman, namun ada pihak yang tidak menyukai jika kesatuan itu terjadi. Kesatuan; di mana dalam setiap pikiran, perkataan, dan tindakan-tindakan semua didasari dengan pergumulan bersama dengan Tuhan. Kesatuan itu begitu dibenci oleh satu pihak, iblis.
Keharmonisan keluarga yang meskipun di dalamnya penuh perbedaan, kesederapan jemaat Tuhan yang juga dipenuhi perbedaan, serta keharmonisan umat Tuhan secara pribadi dengan Tuhan adalah beberapa hal yang menjadi wujud sebuah kesatuan yang sempurna. Kesatuan yang sempurna ini ingin dihancurkan oleh kuasa jahat yang tidak menginginkan kita terus berada dalam naungan Kasih Bapa. Kuasa jahat menggoda kita untuk tidak mengampuni, menyulut amarah dan dendam kita, membakar rasa cemburu, serta menggoda kita (terus menerus) untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Pada awal kita dibentuk, Bapa dan kita adalah satu. Namun karena dosa, kita menjadi terpisah. Tuhan Yesus datang dan mengampuni kita, kita sudah diperdamaikan. Roh Kudus hadir dan menaungi kita, kita kembali dipersatukan dengan Bapa. Apakah kita mau dipisahkan kembali?