Perjumpaan Yang Memulihkan

Di dalam Injil yang menjadi bacaan Leksionaris kita Minggu ini menceriterakan tentang bagaimana para murid yang kembali ke dalam kegiatan / aktifitas harian mereka sebelum mengikut Tuhan Yesus. Mereka kembali kepada aktifitas mereka karena tidak memahami makna panggilan yang pernah dilakukan Tuhan Yesus pada awal pelayananNya di dunia. Mereka juga dalam kondisi ketakutan serta miskin kepercayaan.

Kematian Tuhan Yesus melukai hati para murid. Mereka yang menggantungkan harapan begitu tinggi kepada Tuhan Yesus ternyata tidak menemukan harapan mereka di dalam diri Tuhan Yesus, itu yang mereka rasakan.

Lain halnya dengan kondisi yang dialami oleh Tuhan Yesus. Dia begitu memiliki harapan besar di dalam diri para murid. Dia berharap bahwa murid-muridNya juga akan terus mengingat tentang janji-Nya bahwa Dia akan bangkit kembali. Namun jauh panggang dari api. Tuhan Yesus mendapati diri para murid-Nya justru sebaliknya. Mereka kehilangan asa akan masa jaya mereka di masa mendatang bersama Tuhan Yeus karena kematianNya.

Kondisi yang demikian tentu melukai hati Tuhan Yesus. Ketidakpercayaan para murid terhadapNya tentu membuatnya sedih. Namun, dalam perikop yang kita baca bersama. Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Kasih di dalam diriNya jauh lebih besar dibandingkan rasa kecewa yang dimilikiNya.

Dengan penuh Kasih, Tuhan Yesus menghampiri para murid dan menyapa mereka. Dia tidak mengungkit tentang kesalahan dan dosa serta ketidakpercayaan para murid terhadapNya. Namun dengan penuh Kasih, Dia menyapa, bahkan meneguhkan para murid untuk terus melakukan karya-karya di dunia bersamaNya.

Ditinggalkan oleh para murid dan tidak lagi dipercaya oleh para murid yang demikian dikasihiNya tidak membuat Tuhan Yesus berhenti mengasihi para murid. Justru Dia datang dan menyapa mereka dengan penuh Kasih, serta meneguhkan mereka dengan cintaNya. Tuhan memulihkan kembali semangat, iman, kepercayaan, dan mematahkan hal keraguan yang beberapa waktu menguasai hidup para murid.

Apakah kita pernah ditinggalkan dan tidak dipercaya, dilukai dan tidak dianggap? Apakah kita butuh pemulihan untuk relasi kita? Marilah kita beri tempat kepada Tuhan Yesus untuk datang dan memulihkan keadaan kita. Marilah kita meneladani Tuhan Yesus, yang tetap mengasihi dalam kondisi apapun.