Bertolong-tolonglah Menanggung Bebanmu
Elisabet adalah seorang perempuan yang lanjut usia. Dalam usia tuanya dia dicap sebagai ‘mandul’, ada juga yang menyebutnya sebaga wanita yang ‘terkena aib’. Di mata masyarakat, ia dipandang sebelah mata karena kondisinya tersebut. Bisa jadi dia pun mendapatkan perlakuan yang tidak adil.
Bagaimana dengan Maria? Maria adalah seorang wanita yang belum menikah, dia belum bersuami, meskipun sudah bertunangan. Kehamilan ajaib yang dialaminya membuatnya terkejut. Penguatan dari Tuhan melalui malaikat juga tidak serta merta menghentikan cibiran dari orang-orang di sekitarnya. Bisa jadi ada orang yang memandangnya sebagai wanita rendah yang tidak bisa menjaga kesucian hidupnya.
Elisabet dan Maria merupakan contoh nyata tentang begitu banyaknya orang-orang benar yang mendapatkan diskriminasi di tengah dunia ini. Alih-alih mendapatkan perhatian, tidak sedikit dari mereka justru dikucilkan dari komunitasnya.
Namun dalam kisah Elisabet dan Maria, kita bisa menemukan tentang Allah yang tidak pernah tinggal diam bagi umatNya yang hidup dalam kesulitan. Kuasa Roh Kudus yang memenuhi hidup Maria membuatnya tidak mau hanya sekedar tinggal diam di rumahnya sembari menantikan kelahiran. Di dalam kehamilannya yang masih muda, Maria meluangkan waktu dan tenaganya untuk menempuh jarak yang cukup jauh demi mengunjungi Elisabet.
Roh Kudus di dalam diri Maria membuat pertemuan itu terjadi, keduanyapun akhirnya mampu memuji Tuhan dengan penuh sukacita.
Memuji Tuhan di tengah kehidupan yang tidak mudah bukanlah hal yang gampang untuk dilakukan, namun bukanlah sebuah hal yang mustahil. Sedangkan mengikuti keinginan dan ego pribadi adalah hal yang mudah dilakukan, dan pasti bisa dilakukan.
Elisabet bisa saja berhenti berharap kepada Tuhan untuk hadirnya seorang anak. Maria bisa saja menyerah di pertengahan jalan saat dia harus menglami kehamilah yang ‘tidak umum’. Namun kedua perempuan ini justru memperlihatkan kekuatan diri mereka yang dikasihi Tuhan. Keduanya justru bergandengan tangan dan saling menguatkan.
Apakah kita sedang mengalami kesulitan hidup? Datanglah dan kuatkanlah sesama kita. Karena dengan mengasihi maka kasih dalam diri kita semakin besar, dengan saling memberkati maka kita akan sadar begitu besar berkat Tuhan di dalam hidup kita. Tuhan memberkati.