Bukan Pertobatan Biasa
Minggu Adven dimaknai sebagai minggu penantian dan pertobatan. Di dalam penantian kita akan datanganNya Sang Juru Selamat, umat diajak untuk bertobat. Oleh karena itu, Minggu-minggu Adven dipenuhi dengan tema-tema yang mengajak umat untuk melihat jauh ke dalam hati, sejauh mana umat sudah hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Minggu Adven III disebut juga dengan Gaudette Sunday yang berasal dari kata Gaudette bermakna sukacita dan Sunday bermakna Minggu. Pada Gaudette Sunday mengingatkan kepada kita kembali bahwa di dalam pertobatan yang sedang dilakukan oleh umat Kristiani, umat mengingat bahwa pertobatan itu adalah dalam rangka mempersiapkan diri untuk kedatangan Sang Juru Selamat yang sungguh dinanti-nanti. Oleh karena itu, pertobatan di dalam penantian haruslah dilakukan dengan semangat sukacita.
Nabi Zefanya menegaskan bahwa umat haruslah bersorak sorai karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka dari hukuman dan dari musuh-musuh mereka. Tuhan, sebagai Raja umat Israel ada di tengah umatNya, tidak pernah meninggalkannya. Di dalam masa penantian ini pun kita sedang menghayati bahwa Tuhan sudah datang menebus dosa umat manusia, oleh karena itu manusia haruslah bersukacita. Sukacita diungkapkan dengan sebuah pertobatan yang sungguh-sungguh. Pertobatan yang dimulai dari diri sendiri.
Yohanes Pembaptis memberikan contoh pertobatan yang sederhana. Pertobatan yang dimulai dengan peka terhadap apa yang terjadi dalam hidup sehari-hari. Memberikan baju pada yang tidak punya, memberikan makanan kepada yang pada yang tidak punya, melakukan tugas sesuai dengan ketentuan (pemungut cukai: tidak membuat aturan main sendiri), dan tidak bertindak sewenang-wenang (prajurit), serta mencukupkan diri dengan apa yang menjadi hak (gaji).
Yohanes Pembaptis melihat realita bahwa kehidupan umat dipenuhi kekhawatiran akan hari ini dan esok sehingga mereka menjadi tidak peduli terhadap sesama. Bukankah hal yang sama juga sedang terjadi pada saat ini? Seberapa di antara kita sebagai umat Tuhan yang yakin pada penyertaan Tuhan dan mau peka dan bersukacita membuka mata fisik dan mata hati kita untuk menjadi penolong bagi sesama? Tuhan memberkati.