Turn Back Faith
Bagaimana jadinya jika sebuah Negara dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki integritas? Bagaimana jadinya juga jika sebuah agama dipimpin oleh pemimpin agama yang tidak mendengarkan umatnya? Bangsa Israel pada jaman Tuhan Yesus mengalami kondisi yang demikian. Secara structural kenegaraan, pada ayat 1 ini kita melihat tentang siapa saja yang memimpin bangsa Israel kala itu.
Pada saat itu, Israel dalam masa penjajahan Roma yang dipimpin oleh Kaisar Tiberius. Kemudian Pontius Pilatus adalah Prefek (gubernur) di wilayah Yudea, yang kemudian ‘cuci tangan’ saat Tuhan Yesus diadili. Sedangkan Herodes merupakan raja boneka Kekaisaran Romawi, yang kita tahu bersama bahwa dialah yang kemudian membunuh Yohanes Pembaptis. Bagaimana dengan pemimpin rohani bangsa Israel kala itu?
Di dalam tradisi Israel, Imam Agung hanyalah satu orang. Namun pada kala itu, orang Israel justru memiliki dua Imam Agung di mana Hanas adalah mertua dari Kayafas. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Disinyalir, keinginan untuk ‘memiliki’’ kuasa juga sudah merasuk dalam jiwa para pemimpin agama pada saat itu.
Umat Israel berharap untuk mendapatkan kebebasan. Merekapun berharap bahwa mereka memiliki pemimpin rohani yang bisa dicontoh dan bisa memeberikan harapan bagi mereka. Apalagi selama 400 tahun Tuhan tidak lagi berbicara kepada bangsa Israel melalui nabiNya.
Kedatangan Yohanes pembaptis kala itu seperti sebuah oase di padang gurun. Pengajaran-pengajarannya membebaskan dan menguatkan setiap orang yang mendengarnya. Di tengah kehidupan politis yang tidak menguntungkan karena dipimpin orang-orang yang tidak mempedulikan rakyat dan di bawah penggembalaan yang salah dari para Imam pada kala itu, Yohanes mengajak seluruh umat untuk kembali beriman kepada Tuhan, melakukan kehendak Tuhan dan beriman kepadaNya.
Mungkin kita tidak bisa melihat ujung dari persoalan-persoalan dan pergumulan-pergumulan yang kita hadapi. Mungkin, kita terlalu lelah untuk menghadapi semua persoalan hidup, pada masa adven ini, kita diajak untuk kembali pada iman kita, bahwa Tuhan yang telah datang dalam diri Yesus Kristus juga yang akan datang menyelamatkan kita serta menguatkan kita.