Keluarga Yang Membawa Keadilan
Amos 5:15 mengatakan, “Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik: dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang: mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihi sisa-sisa keturunan Yusuf.” Ayat ini adalah sebuah pesan yang sangat keras untuk umat Israel yang pada saat itu sudah jauh dari kehendak Allah.
Amos pasal 5 ini menggambarkan keadaan pada saat itu. Umat Israel, sebagai keturunan Yusuf, secara eksplisit digambarkan begitu mencintai kejahatan. Selain hal itu, mereka tidak melakukan hal-hal yang baik di mata Allah. kehidupan mereka akrab dengan ketidakadilan. Kondisi yang seperti ini mendatangkan murka Allah. Dikatakan bahwa masih ada harapan untuk mendapatkan kasih sayang Allah, caranya adalah dengan membenci kejahatan, mencintai kebaikan, dan menegakkan keadilan.
Tidak hanya berhenti sampai di situ. TUHAN ingin umatNya untuk menegakkan kebaikan dan keadilan di pintu gerbang (yang dimaksud di sini adalah pintu gerbang kota). Apa maksud dari ayat ini? Cinta akan kebaikan dan keadilan haruslah menjadi benteng pemisah antara umat di dalam kota dan yang di luar kota. Jika ada yang ingin masuk ke dalam ‘kota’ maka mereka pun harus mencitai kebaikan dan keadilan.
Nampaknya, pada masa kini ketidakbaikan dan kejahatan sudah masuk ke dalam kota, dan saat ini sudah mulai mengetuk di pintu- pintu rumah keluarga kita. Anak-anak sudah mulai berbohong kepada orang tuanya, orang tua tidak mempercayai kemampuan anaknya sendiri, bagian-bagian dari keluarga saling tidak percaya dan kehilangan kasihnya. Banyak keluarga yang saat ini sudah tidak bisa memberikan keadilan bagi anggota keluarga mereka.
Oleh karena itu, perlu wujud nyata supaya kita bisa terus dikasihi oleh Tuhan Allah. Doa bagi orang tua-anak-suami-istri, perhatian, kasih sayang, diperdulikan, dan hal-hal baik lainnya adalah hak yang harus diterima oleh seluruh anggota keluarga. Memenuhi hak tersebut adalah bentuk dari keadilan yang nyata. Kasih yang nyata ini harus semakin dikuatkan, tidak hanya di dalam keluarga sendiri, kitapun perlu menularkan kasih yang nyata sebagai bentuk keadilan ini kepada paling sedikit seluruh penduduk kota (sesama umat Tuhan).
Selamat membangun keluarga yang membawa keadilan.