Pemimpin Sebagai Pelayan Pendamaian

Dunia olahraga Indonesia sedang berduka karena salah satu supporter dari sepakbola Persija, Haringga Sirla, harus mengehmbuskan nafas terakhir setelah dikeroyok oleh oknum Bobotoh (supporter pendukung Persib, Bandung). Duka ini kemudian memunculkan pendapat dari Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) yang mengatakan, “jangan-jangan apa yang dilakukan oleh para supporter ini adalah mencontoh dari para pemimpin yang baperan, pertandingannya sudah selesai namun masih saja bermusuhan”. Melalui perkataannya tersebut, Ridwan Kamil ingin menegaskan bahwa sosok pemimpin adalah sosok yang menjadi panutan bagi mereka yang dipimpin.
Pemimpin yang tidak bisa menjadi sosok panutan akan membuat orang-orang yang dipimpin tidak tahu arah. Kondisi menjadi tidak kondusif, bahkan akan menimbulkan banyak korban dari kecarut-marutan yang terjadi.

Di dalam surat Yakobus pasal 5:13-20 kita bisa melihat bagaimana kepemimpinan Elia ditonjolkan sebagai salah satu contoh seorang pemimpin yang baik. Seorang pemimpin yang baik lebih dahulu menjadi seorang pengikut yang baik. Elia adalah pengikut Allah yang baik. Elia memiliki kedekatan / keintiman dengan Tuhan. Dikatakan juga bahwa Elia adalah sosok pemimpin berkuasa, roh Tuhan ada padanya, sehingga melalui perkataannya saja hujan bisa turun atau tidak turun.
Sedangkan di dalam kitab Bilangan pasal 11:24-29, tercatat bahwa untuk memimpin umatNya, Tuhan akan sendiri yang akan memilih. Selain Tuhan yang memilih, seorang pemimpin yang berkenan di hadapan Tuhan adalah mereka yang di dalamnya berdiam Roh Tuhan. Roh Tuhan inilah yang membuat orang-orang biasa memiliki kuasa-kuasa tertentu. Di dalam pasal ini, dikatakan bahwa di dalam diri Musa, ada Roh Tuhan yang berdiam. Setelah itu, Tuhan mengambil sebagian Roh yang ada di dalam Musa untuk dibagikan kepada 70 tua-tua bangsa Israel.

Injil Markus memberikan sedikit penegasan bahwa seorang pemimpin adalah mereka yang di dalam dirinya bertahta Roh Allah. Oleh karena itu melaluinya ada kesembuhan, ada kebenaran, dan mendatangkan damai sejahtera. Seorang pemimpin paling tidak juga harus mampu mengendalikan dirinya sendiri terlebih dahulu. Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu berdamai dengan diri sendiri, dengan Allah, dengan sesama dan dengan seluruh alam ciptaanNya.