Percaya Kepada Yesus, Bukan Mencari Berkat

Doa adalah nafas hidup orang percaya, demikian ungkapan yang sudah kita hafalkan sejak kecil. Dengan kata lain, doa adalah “hidupnya” orang percaya. Atau dalam kalimat lain, jika kita percaya kepada Yesus Kristus, maka hidup kita adalah doa. Lalu, seperti apa hidup kita?

Apakah disaat lapar saja kita hidup?

Apakah disaat butuh uang saja kita hidup?

Apakah disaat rumah tangga kita bermasalah saja kita hidup?

Apakah disaat kita menjomblo saja kita hidup?

Apakah disaat pembangunan gedung gereja saja kita hidup?

Apakah disaat-saat sulit saja kita datang pada Tuhan dan berdoa padaNya?

Apakah dalam sktuasi-situasi tersebut saja kita mau bernafas bersama Kristus, mencintai dan hidup bersamaNya?

Pernahkah kita membayangkan betapa sedihNya Tuhan saat kita datang padaNya dan mencintaiNya hanya karena kita membutuhkan sesuatu daripadaNya, bukan datang dengan cinta namun datang karena ada maunya.

Dalam bacaan kita, kita bisa melihat bagaimana orang banyak berbondong-bondong ingin mendapatkan segala kesembuhan dan berkat, bahkan lebih daripada itu, mereka datang karena mereka inginkan kebebasan dari penjajahan. Mereka menginginkanNya ada di tengah mereka bukan karena mereka mencintaiNya, tapi karena mereka mau sesuatu daripadaNya.

Tuhan Yesus menyingkir karena motivasi hidup umat saat itu sudah salah. Marilah kita belajar percaya padaNya sepenuh hidup kita, bukan sekedar meminta berkat dariNya. Marilah kita yakini bahwa dalam segala situasi hidup kita, jika kkta mengandalkanNya dan membawa serta Dia, maka kita bisa melalui semuanya.