Menyuarakan Kebenaran

Microphone berasal dari bahasa Yunani, mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara. Microphone sendiri pada awalnya dipakai untuk membantu telinga kita untuk mendengarkan suara yang berintensitas rendah. Pada saat ini, kita bisa menjumpai benda ini di banyak tempat, juga di dalam gereja.

Jemaat menjadi terbantu untuk bisa mendengar lagu, narasi, khotbah, dan segala hal dengan baik berkat bantuan alat kecil yang bernama microphone ini. Alat ini menjadi tidak berguna apabila tidak bisa membuat suara yang berintensitas rendah menjadi cukup nyaman untuk didengar, dengan kata lain, rusak.

Bagaimana dengan kehidupan iman kita? Bukankah kita adalah ‘alat pengeras suara Tuhan’? Melalui berkat-berkatNya, penyertaanNya, AnugerahNya, Tuhan sudah bersuara dengan lantang di dalam kehidupan kita. pertanyaanNya, apakah kita sudah menjadi ‘pengeras suara bagi suara Tuhan?’ Ataukah kita justru adalah salah satu bagian dari microphone yang rusak?

Begitu membaranya Yohanes untuk menyuarakan berita Keselamatan, Kedatangan Juru Selamat dan Pertobatan membuatnya harus mendekam dalam penjara dan berakhir dengan kepala terpisah dari tubuhnya. Keberanian Yohanes menegur Herodes yang mengambil Herodias sebagai istrinya, padahal Herodias adalah istri dari Filipus, membuat Herodias dendam terhadapnya yang akhirnya merancangkan pembunuhan terhadapnya.

Yohanes tahu dengan benar bahwa menegur orang berkuasa adalah sebuah hal yang berbahaya. Namun Yohanes tidak mau berkompromi dengan ketidakbenaran. Yohanes mencontohkan bahwa kebenaran harus ditegakkan meskipun harus mempertaruhkan nyawanya sendiri. Diibaratkan sebagai microphone, Yohanes telah berfungsi dengan baik, dia mengerjakan tugasnya dengan benar.

Kembali kita renungkan, bagaimana dengan hidup kita? Apakah yang saat ini terjadi? Banyak keluarga tidak saling memperdulikan. Orang tua tidak mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak mereka. Orang-orang Kristen takluk dan tunduk pada system korup di perusahaannya, dan hanya diam saja. Saling membenci terjadi di tengah masyarakat dan kita hanya diam saja. Kebenaran dan keadilan diinjak-injak namun kita hanya berpangku tangan. DIAM itu kita lakukan untuk MENGAMANKAN diri, keluarga, gereja, dsb.

Jika kita adalah microphone, marilah kita LANTANGKAN suara KRISTUS yaitu KEADILAN, KEBENARAN, dan KASIH serta DAMAI SEJAHTERA di manapun kita berada. Tuhan memberkati.