Ben-Adam
Frasa yang berarti ‘anak manusia’ (ben-adam) dalam bacaan pertama (Yehezkiel 2:1-5) disebutkan sebanyak 2 kali. Sedangkan dalam kita Yehezkiel sendiri disebutkan sebanyak 93 kali. Hal ini menarik karena kata ben-adam sendiri mengandung maksud bahwa anak manusia adalah makhluk yang rapuh dan lemah. Tak ada kalimat yang bisa menyangkal bahwa manusia memang makhluk yang rapuh dan lemah.
Kerapuhan dan kelemahan ini adalah sebuah ‘warning’ bagi kita untuk senantiasa mengingat bahwa ada ‘Yang Besar’ dan ‘Berkuasa’ jauh melebihi kekuasaan manusia. Untuk Penguasa inilah manusia seharusnya berpaut dan bersandar. Kesadaran ini seturut dengan apa yang diungkapkan oleh Paulus dalam 2 Korintus 12:9, Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu , sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Tidak ada manusia yang sempurna. Pesan ini pula yang kita peroleh dari bacaan pertama kita. Yehezkiel memberikan pesan bahwa diapun sama seperti manusia yang lain yang rapuh dan lemah. Untuk itulah Yehezkiel mengingatkan setiap manusia untuk:
1. Bangun dan berdiri
Yehezkiel mengingatkan manusia bahwa sebagai makhluk yang rapuh dan lemah, kita perlu menurut apa yang mejadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Dalam ketaatan inilah Dia menunjukkan KuasaNya. Tuhan akan memperlihatkan KuasaNya dengan memakai kita, sebagai makhluk yang rapuh dan lemah, untuk melakukan karya-karyaNya. Bangun dan berdiri mengandung arti adanya ketaatan dan pengakuan tentang KeMahaKuasaan Allah dalam hidup kita.
2. Percaya pada pimpinan Allah
Tuhan menegakkan Yehezkiel dan bersabda kepadanya. Kelemahan dan kerapuhan manusia membuat manusia tak jarang sering terjatuh jika menghadapi segala bentuk pencobaan. Namun dalam bacaan pertama ini, kita diingatkan bahwa Tuhan sendirilah yang akan kembali menegakkan kita saat tertunduk dan jatuh. Tuhan sendirilah yang akan bersabda kepada kita dan menjelaskan segala hal yang harus kita lakukan. Percaya pada pimpinan Allah, tidak hanya sekedar percaya pada kata-kataNya, tapi juga mau bertindak melakukan apa yangmenjadi kehendakNya.
Frasa Ben-Adam adalah sebuah batu penjuru yang akan terus mengingatkan betapa rapuh dan rentanya kita, dan betapa Maha Kuasa Nya ALLAH kita. Tuhan memberkati.