Bila Ditolak dan Dilukai
Abraham H. Maslow pada tahun 1943 mengungkapkan sebuah teori Hirarki Kebutuhan. Di dalam teorinya, manusia digambarkan memiliki beberapa kebutuhan dasar. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan biologis, rasa aman, social, penghargaan diri/dihargai, dan aktualisasi diri. Nampaknya, sejalan dengan teori Maslow, ribuan tahun sebelum Maslow lahir, kebutuhan tersebut tergambar melalui kisah Daud.
Mazmur 130 menggambarkan tentang Daud yang demikian kalut saat mengingat-ingat kesalahannya. Daud tahu dengan benar bahwa ketidak sucian hidup manusia membuatnya terpisah jauh dari Allah. Daud telah melukai menolak dan melukai hati TUHAN saat dia melakukan dosa-dosa. Oleh karena itu, Daud begitu takut untuk ditolak TUHAN karena dosa yang telah dilakukannya.
Dari jurang yang dalam, menggambarkan kengerian Daud atas dampak dosa yang telah dilakukannya. Daud mengharapkan agar TUHAN tidak mengingat-ingat lagi kesalahan yang telah dilakukannya pada masa-masa lalu hidupnya.
Jika kita menggambarkan setiap dosa yang dilakukan adalah segaris luka di Tubuh TUHAN, maka kita bisa membayangkan seberapa banyak luka yang telah kita buat di tubuhNya. Karena hal inilah juga Daud memohon kepada TUHAN untuk tidak mengingat-ingat dosanya. Di dalam penyesalan itupun Daud merasakan penerimaan dan pengampunan dari TUHAN. Daud mengatakan bahwa dalam diri Allah ada pengampunan. Oleh karena pengampunan itulah daud bisa kembali berseru bahwa di dalam TUHAN ada pengharapan.
Manusia butuh untuk diterima dan diberikan rasa aman. Daud menerima itu semua dari TUHAN. Bagaimana dengan kehidupan kita secara pribadi? Jika di antara kita masih ada yang merasa tertolak dan terlukai, yakinkanlah pada diri kita bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Jika di antara kita sedang atau sudah melakukan penolakan dan melukai, bertobatlah karena TUHAN pun seringkali terluka oleh dosa-dosa kita dan kita selalu diampuni.
Selamat menghargai pengampunan TUHAN.